Tim dari US Food and Drug Administration (FDA) menemukan minyak ini dalam sampel produk yang dikumpulkan dari para pasien di seluruh AS. Senyawa ini disebutkan ada di hampir semua sampel canabis yang ada.
Meski demikian, tim tersebut mengatakan terlalu dini untuk menyimpulkan minyak ini sebagai penyebab para remaja bertumbangan. Secara alami, minyak ini ada dalam makanan tertentu seperti minyak kanola, minyak zaitun, dan almond.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sehari-hari, minyak ini cukup aman digunakan untuk perawatan kulit. Namun ketika diisap, struktur molekulnya menjadi masalah serius bagi sistem pernapasan, dengan gejala yang dilaporkan meliputi batuk, sesak napas dan nyeri dada.
Dikutip dari Washingtonpost, Jumat (6/9/2019), FDA juga menyebut tidak ada temuan tak biasa pada sampel nikotin yang diperiksa dari para pasien.
(up/up)











































