Soal Penutup Mata, Thareq Habibie Ungkap Fungsi Sebenarnya

Soal Penutup Mata, Thareq Habibie Ungkap Fungsi Sebenarnya

Rosmha Widiyani - detikHealth
Minggu, 15 Sep 2019 12:18 WIB
Soal Penutup Mata, Thareq Habibie Ungkap Fungsi Sebenarnya
Thareq Kemal Habibie saat menjelaskan kondisi almarhum BJ Habibie. Foto: Antara Foto
Jakarta - Thareq Habibie yang menarik perhatian publik saat pemakaman almarhum BJ Habibie, akhirnya buka suara terkait kondisi matanya. Thareq mengalami gangguan mata sejak 3,5 tahun lalu dan bisa melihat lebih baik dengan menutup salah satunya menggunakan penutup mata.

"Sekarang once and for all, saya jelasin di depan TV bahwa saya itu kan sebetulnya diabetes. Diabetes itu mengakibatkan saya jadi glaukoma. Glaukoma adalah di mana di mata terjadi perubahan tekanan. Kalau tekanannya membesar, ini mata kiri saya masih bagus, tekanannya kira-kira 13. Mata sini udah 25," kata Thareq dikutip dari detikcom.

"Cuman kalau gini saya nggak ngelihat apa-apa. Cahaya pun nggak kelihatan. Kalau saya buka gini, saya lihat kalian tuh lebih buram, nggak bisa tajam. Karena begini mungkin otak saya udah puluhan. Saya baru begini udah 3 tahun, 3,5 tahun. Saya udah terbiasa ngelihat ini. Begitu terbuka setengah kabur. Kalau ketutup begini, saya bisa fokus," lanjutnya.
Penutup mata seperti yang digunakan Thareq Habibie bukan barang asing dalam dunia medis. Beberapa kondisi gangguan penglihatan memang menyaratkan penggunaan penutup mata, atau biasa disebut eye patch. Eye patch bisa digunakan pasien berusia anak hingga dewasa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bentuk eye patch macam-macam. Bisa seperti plester yang menutup mata atau kain atau kulit dengan tali atau sling. Pak Thareq sepertinya pakai yang berbahan kain atau kulit," kata dokter ahli kesehatan mata dr Gitalisa Andayani, SpM(K), pada detikcom Minggu (15/9/2019).

Menurut dr Gitalisa dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM), penutup mata memiliki beberapa fungsi. Berikut penjelasannya.

Pada anak dengan mata malas

Foto: Thinkstock
Pada kondisi yang disebut ambliopia atau lazy eyes, eye patching menjadi terapi selama 2-3 jam per hari. Harapannya, fungsi penglihatan mata yang malas bisa lebih baik dan tak buram lagi. Contoh mata yang berisiko malas adalah kanan normal dan kiri minus lima, akibatnya anak tak bisa diberi kacamata koreksi maksimal.

Mengalami kelumpuhan otot mata

Foto: Getty Images
Kelumpuhan otot mata biasa dialami pasien usai serangan stroke. Akibatnya mata jadi bergeser atau juling, penglihatan dobel/ganda, dan berbayang. Pasien biasanya pusing jika melihat dengan dua mata, sehingga salah satu harus ditutup supaya penglihatan lebih fokus dan tidak pusing.

Mengalami cedera

Foto: Shutterstock
Kondisi ini biasa terjadi pada mata usai operasi. Mata perlu ditutup biasanya dengan perban atau plester supaya terlindung dari debu dan air.

Cacat permanen

Foto: thinkstock
Contoh kondisi cacat permanen adalah mata bergeser atau juling, mengecil, kornea keruh karena berbagai kelainan berat. Kondisi ini mengakibatan penampilan terlihat kurang baik, sehingga pasien memilih menutup mata yang mengalami cacat.
Halaman 2 dari 5
Pada kondisi yang disebut ambliopia atau lazy eyes, eye patching menjadi terapi selama 2-3 jam per hari. Harapannya, fungsi penglihatan mata yang malas bisa lebih baik dan tak buram lagi. Contoh mata yang berisiko malas adalah kanan normal dan kiri minus lima, akibatnya anak tak bisa diberi kacamata koreksi maksimal.

Kelumpuhan otot mata biasa dialami pasien usai serangan stroke. Akibatnya mata jadi bergeser atau juling, penglihatan dobel/ganda, dan berbayang. Pasien biasanya pusing jika melihat dengan dua mata, sehingga salah satu harus ditutup supaya penglihatan lebih fokus dan tidak pusing.

Kondisi ini biasa terjadi pada mata usai operasi. Mata perlu ditutup biasanya dengan perban atau plester supaya terlindung dari debu dan air.

Contoh kondisi cacat permanen adalah mata bergeser atau juling, mengecil, kornea keruh karena berbagai kelainan berat. Kondisi ini mengakibatan penampilan terlihat kurang baik, sehingga pasien memilih menutup mata yang mengalami cacat.

(fds/fds)

Glaukoma dan Penutup Mata
12 Konten
Putra BJ Habibie, Thareq Kemal Habibie, mencuri perhatian karena selalu tampil dengan penutup mata kanan. Sang kakak, Ilham, memastikan Thareq mengidap glaukoma karena riwayat penyakit gula. Lalu apa fungsi penutup mata itu sendiri?
Berita Terkait