Beda Penutup Mata Thareq Habibie Vs Penutup Mata Pasien Usai Operasi

Jakarta - Putra almarhum BJ Habibie, Thareq Kemal Habibie, akhirnya menjelaskan kondisi penglihatannya hingga harus ditutup sebelah. Thareq mengalami gangguan penglihatan selama 3,5 tahun yang mengakibatkan matanya harus ditutup satu supaya bisa melihat jelas dengan penutup mata.

"Cuman kalau gini saya nggak ngelihat apa-apa. Cahaya pun nggak kelihatan. Kalau saya buka gini, saya lihat kalian tuh lebih buram, nggak bisa tajam. Karena begini mungkin otak saya udah puluhan. Saya baru begini udah 3 tahun, 3,5 tahun. Saya udah terbiasa ngelihat ini. Begitu terbuka setengah kabur. Kalau ketutup begini, saya bisa fokus," kata Thareq.

Baca juga: Soal Penutup Mata, Thareq Habibie Ungkap Fungsi Sebenarnya

Penggunaan penutup mata mungkin bukan hal umum di masyarakat. Penutup mata yang digunakan Thareq sekilas mirip seperti bajak laut, dengan warnanya yang hitam dan pengikat kepala. Hal ini menjadikan penutup mata Thareq berbeda dengan yang digunakan pasien usai operasi.

"Untuk kasus pasien yang memakai penutup mata seperti bajak laut, umumnya dipakai dalam jangka waktu lama. Penggunaannya sampai gangguan matanya bisa diatasi sehingga tampak seperti keadaan bola mata orang pada umumnya," kata dokter spesialis mata dari Jakarta Eye Center (JEC) Kedoya, dr Florence Meilani Manurung, SpM, pada detikcom.

Untuk penutup mata usai bedah, misal operasi katarak, biasanya hanya digunakan selama beberapa hari. Penggunaan penutup mata bertujuan melindungi mata dari debu atau kebiasaan pasien mengucek mata. Penutup mata yang digunakan biasanya melengkung keluar atau cembung.

Secara umum, penutup mata digunakan untuk menutup kondisi organ penglihatan seseorang. Misal mata mengecil akibat trauma atau menjadi putih akibat penyakit tertentu, sehingga tidak tampak seperti mata pada umumnya.

Baca juga: 4 Kondisi Penyakit yang Bisa Diterapi Pakai Penutup Mata

(fds/fds)