Melihat kondisi buruknya kualitas udara di sana, praktisi kesehatan dan akademisi Prof Ari Fahrial Syam pun mengkhawatirkan kondisi masyarakat di sana yang rentan terserang hipoksia, suatu keadaan kekurangan oksigen yang dapat mengakibatkan permasalahan-permasalahan kesehatan.
"Hipoksia seharusnya kita hindari apalagi pada orang yang sudah mempunyai permasalahan pada pembuluh darah, baik pada pembuluh darah otak maupun pembuluh darah jantung. Kadar oksigen yang rendah menyebabkan jantung akan mengalami penurunan suplai oksigen yang berat yang yang dapat menyebabkan terjadinya infark atau kematian jaringan," katanya melalui pesan singkat yang diterima detikcom, Senin (16/9/2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prof Ari menambahkan, orang yang sudah mempunyai masalah pada pembuluh darah otak, saat kekurangan oksigen bisa memperburuk kondisi tubuhnya hingga mengakibatkan tidak sadarkan diri.
Sebuah penelitiannya membuktikan bahwa kondisi hipoksia sistematik kronik dapat menyebabkan kerusakan pada hati, ginjal, jantung, dan juga lambung. Risiko hipoksia pun disebut Prof Ari bisa diprediksi dengan mengetahui penurunan kadar oksigen yang terjadi akibat asap yang menutup.
"Untuk sementara memang masyarakat dianjurkan untuk tidak terhirup asap dan mencegah untuk tidak berada di luar rumah saat jumlah asap masih tinggi," tegas Prof Ari.
(wdw/up)











































