"Tetapi kalau bisa semua membuat ruang tanpa asap, jadi ada satu ruang saja kita tutup dan kain dekron basah dipasang di jendela-jendela supaya partikel polutan itu nempel di gorden. Jadi kita tidak perlu sampai keluar rumah dan mencari rumah singgah," kata Menkes saat dijumpai di Gedung Kementerian Kesehatan, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (20/9/2019).
Dengan ada rumah yang memiliki satu ruangan itu, tetangga juga bisa berkumpul bersama dan tak perlu jauh-jauh ke rumah singgah. Penggunaan dakron atau gorden basah pun menurut Menkes sudah efektif untuk mencegah paparan kabut asap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pakai dekron yang dibasahi lebih bagus dan gorden itu efektif kemudian jendela ditutupi, dan kalau ada exhaust untuk keluarkan udaranya. Hasilnya ISPU akan kebih rendah, tapi jangan semua ditutup dan tidak ada exhaust," tambahnya.
Diwawancara terpisah, Sekertaris Direktorat Jendrak Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, dr Ahmad Yurianto menyebut pemasangan dakron basah dilakukan pada celah-celah udara atau ventilasi untuk menyaring udara yang masuk sehingga kualitas udara di dalam ruangan jauh lebih baik.
"Sekarang teknologi itu kita harap diimplementasikan di perumahan. jadi kalau memungkinkan seluruh ruangan, tapi kalau memang tidak bisa ya satu kamar lah paling tidak. Sehingga penduduk bisa terkurangi paparannya jadi nggak perlu ngungsi jauh-jauh," pungkas dr Yuri.
(kna/up)











































