Kepada detikcom, Kepala Pusat Penelitian Kimia LIPI Agus Haryono menjelaskan bahwa gas air mata mengandung banyak sekali bahan kimia.
"Yang paling banyak digunakan adalah gas CS (Chlorobenzalmalonitrile)," jelas Agus, Kamis (26/9/2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senyawa CS merupakan salah satu bahan yang mengaktifkan reseptor di tubuh dan berhubungan dengan rasa sakit. Namun ini bukan satu-satunya yang digunakan dalam gas air mata.
"Gas CN (Choloroacetophenone), bromoaseton, fenasil bromida, xylil bromide, semprotan merica/minyak cabai, dll," lanjut Agus.
Sedangkan terkait efeknya pada janin dan ibu hamil bila terpapar, Agus menyebut lebih terkait dengan pelarutnya. Salah satu pelarut yang paling banyak
digunakan adalah MIBK (methyl isobutyl ketone).
"Salah satu yang memungkinkan itu, sebenarnya bukan dari CS-nya sendiri tapi dari komposisi pelarut bisa mengakibatkan gangguan kromosom pada janin kalau ibu hamil terpapar berkali-kali," jelas Agus.
(up/up)











































