"Jangka waktunya obat itu dapat memicu kanker sampai saat ini juga belum diketahui secara pasti. Ini kembali lagi ke kemampuan DNA orang tersebut dapat bertahan dari zat ini," ujarnya pada detikcom, Senin (7/10/2019).
Bila obat tersebut dikonsumsi secukupnya, tubuh dapat pulih seperti sebelumnya. Hal ini dapat terjadi karena tubuh memiliki kemampuan dapat memulihkan atau mengembalikan keadaan tubuh secara harian. Jika hari ini terkontaminasi zat NDMA, besok tubuh sudah dapat pulih seperti biasanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi, jika obat mengandung ranitidin yang tercemar NDMA ini dikonsumsi secara terus menerus minimal 3 bulan, kemungkinan akan membuat kesehatan tubuh terganggu. Namun secara keseluruhan, para dokter belum bisa memastikan berapa banyak dan lama waktu hingga dapat picu kanker.
"Tapi secara keseluruhan, tidak ada yang tahu berapa lama dan banyaknya obat tersebut dapat memicu kanker dalam tubuh kita. Yang jelas, kalau dikonsumsi tidak berlebihan masih aman untuk tubuh karena akan dipulihkan lagi oleh tubuh kita," tuturnya.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) berdasarkan dengan edaran beberapa waktu lalu, akhirnya melakukan penarikan obat maag dan asam lambung yang mengandung ranitidin ini. 5 produk ranitidin yang ditarik dari perdaran yaitu Ranitidine Cairan Injeksi 25 mg/mL, Zantac Cairan Injeksi 25 mg/mL, Rinadin Sirup 75 mg/5mL, Indoran Cairan Injeksi 25 mg/mL, dan Ranitidine Cairan Injeksi 25 mg/mL. BPOM juga menganjurkan pada pasien yang masih mengkonsumsi ranitidin agar berkonsultasi pada dokter atau apoteker.
(up/up)











































