Foto yang diunggah kurang dari 24 jam yang lalu oleh sebuah akun visual storytelling tersebut telah di-like lebih dari 4.000 kali. Banyak pengguna yang berkomentar menyatakan keprihatinannya dengan beberapa bahkan berniat ingin memberikan bantuan.
"Kebanyakan dari mereka telanjang dan mendapat sedikit obat, mereka hidup dengan kondisi seperti di ruang bawah tanah karena kurang dana," tulis akun tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu sudut panti. Foto: Firdaus/detikHealth |
Menanggapi hal tersebut Kepala Panti Bina Laras Harapan Sentosa Cipayung, Tuti Sulistianingsih, menjelaskan bahwa kondisi saat ini berbeda dengan apa yang ada di foto. Ada sekitar 1.100 warga binaan sosial (WBS) dan semuanya sebisa mungkin diperhatikan dengan baik mulai dari pakaian, makanan, obat, hingga edukasinya sampai bisa kembali ke masyarakat.
"Memang sih kami shock juga apalagi ini dunia (internasional -red) pasti mereka menilai jelek pada dinas sosial, apalagi panti kami. Tidak apa-apa kami harap ada yang konfirmasi datang kemari," kata Tuti saat ditemui detikcom di Panti Bina Laras Harapan Sentosa 2, Selasa (29/10/2019).
Kepala Panti Bina Laras Harapan Sentosa Cipayung, Tuti Sulistianingsih. Foto: Firdaus/detikHealth |
Dari pantuan detikcom memang tidak tampak tempat seperti yang digambarkan dalam foto. Tuti sendiri tidak bisa mengonfirmasi apakah benar foto menggambarkan kondisi 2003 lalu, namun menurut sepengetahuannya panti belum pernah direnovasi besar sejak berdiri tahun 1980-an.
"Kondisi tahun-tahun lalu kami tidak bisa jelaskan kondisinya seperti apa karena yang di sini masa tugas 2003 ke sana sudah tidak ada. Tempat seperti (foto) itu, sepanjang empat tahun saya di sini enggak pernah menemukan tempat sempit begitu," pungkasnya.
(fds/up)












































Salah satu sudut panti. Foto: Firdaus/detikHealth
Kepala Panti Bina Laras Harapan Sentosa Cipayung, Tuti Sulistianingsih. Foto: Firdaus/detikHealth