"Operasi berlangsung baik. Hasil operasi juga baik. Saat ini sedang pemantauan di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU). Dilihat dulu selama 7-10 hari, kalau stabil bisa dibawa pulang. Selama 7-10 hari tersebut kita pantau hingga benar-benar stabil. Kita juga observasi kemampuan bernapas dan motorik lain misal makan serta minum," kata ketua tim operasi pemisahan Ardi dan Ardan Dr dr Jo Edy Siswanto, SpA(K), pada detikcom.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ardi dan Ardan adalah kembar siam keempat yang berhasil dipisahkan di RSAB Harapan Kita. Menurut dr Edy, seluruh anggota tim dan pasien sudah siap di kamar operasi sejak pukul 06.18. Sayatan pertama diambil pukul 10.24 dengan seluruh proses berlangsung selama 5 jam 36 menit yang selesai pada 16.00. Durasi total sekitar 10 jam lebih cepat dari perkiraan awal selama 16 jam.
Berikut kronologi pemisahan bayi Ardi dan Ardan seperti dijelaskan dr Edy.
Pukul 05.00, tim dokter sudah berkumpul di RSAB Harapan Kita.
Pukul 06.45, bayi Ardi dan Ardan masuk ke ruang operasi.
Pukul 10.24, dokter spesialis bedah anak dr Alexandra, SpBA, sebagai penanggung jawab operasi melakukan anestesi dan sayatan pertama kepada pasien Ardi dan Ardan.
Pukul 11.40, tim dokter telah berhasil memisahkan dua hati milik Ardi dan Ardan yang sebelumnya menempel.
Pukul 12.12, bagian belakang Ardi dan Ardan sudah mulai terpisah seluruhnya.
Pukul 12.30, tim dokter memindahkan Ardi dari ruang operasi empat ke ruang operasi tiga.
Pukul 13.00, dokter ahli bedah toraks dan kardiovaskuler dr Budi Rahmat, SpBTKV, melakukan rekonstruksi dinding dada dan diafragma.
Pukul 13.16, dilakukan rekonstruksi defek dari dinding perutnya dengan perkiraan waktu 90 menit.
Pukul 14.50, dokter ahli bedah plastik rekonstruksi dr Laksmi Achyati, SpBP-RE, melakukan penutupan luka secara primer untuk bayi Ardi.
Pukul 16.00, bayi Ardi usai dioperasi tanpa melakukan penambahan dan dipindahkan ke PICU sedangkan Ardan dikatakan baru selesai pukul 16.30.
(up/up)











































