Tes itu disebut 'Schamroth window test', di mana dengan mendempetkan kuku jari telunjuk tangan kanan dengan kiri dan lihatlah apakah ada celah yang dihasilkan di bagian kedua kuku yang ditempelkan tersebut.
Jika terdapat celah berbentuk berlian di bagian atas kedua kuku, diartikan normal. Namun jika tidak terbentuk celah, artinya bisa jadi tanda masalah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Emma menambahkan, tes ini digunakan oleh tenaga medis profesional sebagai metode potensial untuk mengonfirmasi kondisi pasien. Karena menurut Cancer Research UK, 87 persen dari semua pasien kanker paru bukan sel kecil (non small cell lung carcinoma) tidak memiliki celah di bagian atas kuku saat melakukan Schamroth window test.
Para ahli beranggapan bahwa tumor menghasilkan hormon yang menyebabkan cairan menumpuk di kuku jari. Dalam beberapa tahap, dimulai dari dasar kuku yang menjadi lembut dan kulit di sampingnya berkilau. Kemudian kuku dapat melengkung lebih dari normal saat dilihat dari samping. Para ahli mengatakan bahwa harus mewaspadai jika mendapati kondisi kuku seperti itu.
detikers sudah mencoba Schamroth window test? Percaya atau tidak?
(wdw/up)











































