Salah satu program diet yang perlu dipikirkan dengan baik-baik adalah menghindari konsumsi karbohidrat, dan menggantinya dengan daging. Harapannya dari diet ini adalah protein dipakai sebagai penunjang energi pada tubuh.
Tentu protein dapat menjadi sumber energi dalam tubuh manusia. Namun menurut ahli pencernaan Prof dr Ari Fahrial Syam dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) bila dimakan secara terus menerus dalam jumlah yang besar bisa menyebabkan penyakit asam lambung gastroesophageal reflux disease (GERD).
"Kecenderungan orang itu makan daging yang banyak, karbonya enggak usah makan nasi (diet). Ini membuat resiko GERD di masyarakat menjadi meningkat," ucap Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Prof Ari Fahrial Syam, di Aula Prodia Tower, Jakarta Pusat, pada Minggu (1/12/2019).
GERD adalah munculnya rasa terbakar pada dada, diakibatkan asam lambung yang naik ke kerongkongan (esofagus). Salah satu penyebab GERD yaitu dengan mengkonsumsi daging dengan jumlah yang besar.
"Karena meat intake (memakan daging) itu akan meningkatkan asam lambung, makan daging makin meningkat, lemak-lemak makin meningkat, asam lambung makin meningkat," tambah Prof Ari.
Simak Video "Punya Resolusi Diet di Tahun 2023? Simak Tips Suksesnya"
[Gambas:Video 20detik]
(fds/fds)