"Yang nge-prank itu anak-anak, anak timnya (Aida), orang makeup," ujar Madi pada Selasa (10/12/2019).
Menanggapi kejadian ini ahli kesehatan jiwa dr Andri, SpKJ, FAPM, dari RS Omni Alam Sutera mengaku sedih ada yang menggunakan bunuh diri sebagai bahan candaan. Stigma penyakit jiwa di Indonesia masih kuat dan hal seperti ini menurut dr Andri akan membuat kemunduran terhadap usaha edukasi yang sudah dilakukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita kalangan praktisi kesehatan jiwa, teman-teman yang aktif di perkumpulan organisasi untuk pasien depresi, dan para penyintas bunuh diri pasti merasa sedih kalau melihat ada orang yang membuat candaan tentang bunuh diri," kata dr Andri pada detikcom, Selasa (10/12/2019).
"Saya juga tidak pernah berhenti melakukan edukasi lewat media sosial agar masyarakat lebih aware terhadap masalah kejiwaan. Nah di lain pihak ada orang yang menganggap itu bercandaan, jadi kita rasanya kok prihatin," ungkapnya.
Madi sendiri memastikan kondisi Aida Saskia baik-baik saja. Aksi Aida Saskia tersebut sempat mengundang banyak argumen dari warganet yang menonton live Instagramnya.
"Ya seperti itulah nge-prank-prank kan," tutup Madi.
(fds/wdw)











































