Lidah buaya terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan luka. Hasil penelitian juga membuktikan lidah buaya bisa mempertahankan sel-sel pada paru-paru agar tidak mati, ketika terkena paparan asap rokok dan polusi, serta mencegah terjadinya peradangan.
Penelitian ini pun sudah dilakukan pengujian pada hewan percobaan, dengan memberikan paparan asap rokok 8 batang selama 30 menit, selama 42 hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cara penggunaannya pun bisa dilakukan setiap hari sebelum beraktivitas, sebagai bentuk pencegahan agar tidak terkena penyakit PPOK, akibat paparan asap polusi dan juga rokok. dr Nur Atik pun menjelaskan, bahwa akan melakukan inovasi pada obat herbal lidah buaya ini, sehingga penggunaannya tidak hanya dengan cara dikonsumsi, melainkan juga dapat diaplikasikan pada masker.
"Rencananya lidah buaya itu kita aplikasikan di masker, sehingga maskernya itu mengandung zat dari lidah buaya dan kita perhitungkan lama pemakaian masker tersebut, hingga kandungan zat lidah buaya di dalamnya habis," ucap dr Atik.
Pelaksanaan penelitian ini akan berlangsung hingga tahun 2028, dan sudah didaftarkan hak patennya pada 2017 lalu. Harapannya bisa dikonsumsi oleh segala usia.
(up/up)











































