"Kami bisa serahkan ke sekolah-sekolah perikanan kan ada yang tidak punya alat latihan, kami kasih. Atau kesehatan, kalau kapal besar bisa dijadikan RS (rumah sakit) terapung. Mungkin lebih efektif sebagai itu," ungkap Edhy di Kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Jakarta Pusat, Senin (23/12/2019).
Terkait hal tersebut, Indonesia setidaknya diketahui sudah memiliki tiga RS apung. RS apung pertama di Indonesia dicetus oleh dr Lie A Dharmawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
RS Apung miliknya sudah berjelajah ke pulau-pulau terpencil di seluruh Indonesia. Salah satu pulau terluar yang berhasil dijelajahi adalah Pulau Kisar di Maluku.
RS Apung ini awalnya hanya berupa rumah sakit kecil dengan jenis kapal pinisi, namun setelah mendapat berbagai bantuan, kini dr Lie sudah memiliki total 3 RS Apung berbentuk kapal tongkang. RS Apung ini siap beroperasi membantu warga-warga yang kesulitan untuk mendapat akses di wilayah terpencil.
RS Apung Nusa Waluya II contohnya sudah dilengkapi dengan beragam fasilitas rumah sakit yang setara dengan Kelas C. RS apung ini memiliki 61 ruangan di antaranya ruang bersalin, x-ray, obgyn, poli gigi, poli anak, rawat inap, dan lainnya.
RS Apung Nusa Waluya II ini banyak melayani masyarakat yang terkena bencana. Seperti contohnya kejadian gempa, tsunami, dan likuifaksi di Palu.
Baca juga: Menkes Sebut RS Apung Ideal untuk Indonesia |
(naf/fds)











































