.webp)
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek berkesempatan mengunjungi rumah sakit apung pada Rabu (28/8/2018). Menurutnya, bentuk rumah sakit seperti rumah sakit apung ini sebenarnya ideal bagi Indonesia yang sebagian besar areanya terdiri dari kepulauan.
"Negara kita ini kan negara kepulauan, tidak hanya pulau besar saja namun juga di pulau-pulau kecil seperti ini, ada penduduk yang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan. Karena ini rumah sakit terapung ini ideal untuk Indonesia," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nila mencontohkan seperti di daerah Kepulauan Riau, di mana daerahnya lebih di dominasi dengan air. Di sana dibuat puskesmas pembantu atau pustu dengan kapal yang lebih kecil sehingga para tenaga kesehatan dapat menjangkau satu persatu daerah.
Sementara untuk RS apung ini disebutnya lebih lengkap dengan adanya ruang tindakan dan laboratorium. Sangat efektif terutama karena endemis malaria yang tinggi di Papua Barat, sehingga bisa langsung melakukan tes laboratorium di rumah sakit ini.
Selain darat dan laut, Kemenkes RI juga memiliki fasilitas kesehatan untuk daerah terpencil melalui udara yang disebut dengan flying health care. Fasilitas ini pernah digunakan saat mengatasi gizi buruk di Asmat, Papua.
Walau biaya operasional yang dibutuhkan cukup besar, ia berharap inovasi yang dibuat oleh kabupaten Teluk Bintuni ini mampu menjangkau seluruh masyarakatnya yang sangat tersebar. "Insya Allah ke depannya kita mampu melakukannya," tutup Nila.
Saksikan juga video 'Intip Jeroan KRI dr Soeharso, Rumah Sakit Apung Milik TNI':
(frp/up)
