Soal Tingginya Capaian Imunisasi MR di Bintuni, Menkes: Komitmen Pemimpin Penting

Soal Tingginya Capaian Imunisasi MR di Bintuni, Menkes: Komitmen Pemimpin Penting

Frieda Isyana Putri - detikHealth
Jumat, 31 Agu 2018 08:14 WIB
Soal Tingginya Capaian Imunisasi MR di Bintuni, Menkes: Komitmen Pemimpin Penting
Menkes dalam kunjungan di Teluk Bintuni (Foto: Frieda Isyana Putri)
Teluk Bintuni - Hanya dalam kurun waktu kurang dari sebulan, provinsi Papua Barat menjadi provinsi tertinggi dari 28 provinsi yang terlibat dalam Imunisasi MR (Measles Rubella) Tahap II. Dengan persentase 64,97 persen, ada tiga kabupaten yang memiliki cakupan lebih dari 100 persen, salah satunya Kabupaten Teluk Bintuni.

Dalam kunjungan kerjanya pada Rabu (28/8/2018), Menteri Kesehatan RI Nila F Moeloek menyampaikan apresiasinya atas pencapaian luar biasa dari Teluk Bintuni. Ia juga sempat menyaksikan imunisasi secara langsung di salah satu sekolah dasar di Bintuni.

"Bagus-bagus, sehat. Tapi juga harus kita tetap cegah penyakit karena campak. Sebagai contoh kejadian waktu di Asmat, kita tentu tak menghendaki seperti itu. Tentu harapan saya di Teluk Bintuni hal tersebut tidak terjadi karena mereka telah diberikan imunisasi," tuturnya kepada wartawan di sela-sela acara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Ia menyebut prestasi ini tak lepas dari komitmen para pemimpin daerah. Adanya kerjasama yang baik antara pemerintah, dinas kesehatan dan bahkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Papua Barat yang membantu lancarnya proses imunisasi massal ini bahkan setelah keluar fatwa vaksin MR dari MUI Pusat.

"Membentuk komitmen dari pimpinan itu penting sekali. Kalau dari pimpinan telah berkomitmen dan mengerti bahwa kesehatan adalah awal atau hulu. Saya berterima kasih pada Gubernur Papua Barat dan Bupati Teluk Bintuni, kita juga bisa melihat mereka tersebar di mana-mana. Sehingga cakupan imunisasi MR diusahakan di tempat yang lebih padat dulu. Nanti akan kita pergi ke tempat tempat yang sulit," imbuh dia.

Jumlah persentase cakupan yang diraih oleh Teluk Bintuni yakni sebesar 101,27 persen dengan perkiraan 18.836 anak. Tingginya persentase ini disebut dipengaruhi oleh adanya anak yang tidak terdata atau jumlah sasaran dengan jumlah sebenarnya tidak sesuai, dalam kasus ini jumlah yang ada di lapangan justru lebih banyak dan dikatakan masih ada 2 kampung yang belum memberikan laporan.




Saksikan juga video 'Seputar Imunisasi dan Tips Mengatasi Demam Setelahnya':

[Gambas:Video 20detik]

(frp/up)

Berita Terkait