Kedua remaja ini baru saja memenangkan lomba kreasi inovatif 2019 Kabupatena Pinrang dan mengharumkan nama sekolahnya setelah menciptakan kreasi 'obat' penyakit kanker yang dikembangkan dari tanaman herbal resep turun temurun dari keluarganya.
Keduanya menamakan obat herbal tersebut dengan sebutan Redota yang diambil dari nama Red yang berarti Merah dan Ota atau dalam bahasa Indonesia dinamakan daun sirih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nayla dan Andi Munawarah mengaku tergerak untuk meneliti lebih jauh akan khasiat daun Sirih merah berangkat akan kekhawatirannya dengan penyakit paling mematikan di dunia tersebut lantaran beberapa jenis obat untuk penyakit ini tidak lagi ditanggung BPJS Kesehatan.
"Kami berpikir alangkah terbarunya warga jika bisa mendapatkan obat penyakit kanker dengan mudah dan murah, kami harap temuan ini bisa menjadi solusi," kata Nayla.
Kepala Sekolah SMAN 7 Kabupaten Pinrang mengaku sangat bangga dengan penelitian yang dilakukan oleh kedua anak didiknya.
"Saya kira ini hal yang sangat membanggakan, dari dulu kami mengusung pendikan lingkungan, bagaimana siswa mengembangkan diri dan lingkungnannya, kami akan memfasilitasi keduanya mengembangkan penelitian dan berharap temuan ini bisa diproduksi secara massal," tandasnya.
Selain dalam bentuk minuman herbal, rencananya kedua pelajar jurusan IPA ini akan membuat inovasi Redota dalam bentuk makanan seperti kerupuk dan lain-lainnya agar mudah dikonsumsi terutama untuk pengidap kanker.
(up/up)











































