Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Romi Abdurakhman, mengatakan bakteri tersebut terkandung pada urine binatang, seperti tikus, kucing atau anjing.
Genangan air kemungkinan membawa urine binatang, sehingga menjadi ladang penyebaran penyakit leptospiriosis. Penyebaran bakteri leptospira ini bisa melalui selaput lendir, mata, hidung, luka, kulit hingga makanan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyakit kencing tikus banyak menyerang sehabis banjir. Foto: infografis detikHealth |
"Risiko penularan itu bakteri masuk kulit yang lecet melalui banjir, genangan air, sungai, danau, selokan, saluran, air sawah hingga lumpur," lanjut Romi.
Untuk mencegah penularan leptospirosis, setelah terkena genangan air diharuskan mencuci tangan dan kaki dengan sabun saat dan setelah beraktivitas, memakai sarung tangan sepatu boot saat dan lain-lain.
"Lalu membersihkan tempat sarang tikus dan genangan air," ucapnya.
Jika ditemukan gejala leptospirosis, maka diwajibkan untuk mendapat penanganan lebih lanjut di fasilitas kesehatan seperti Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), klinik hingga rumah sakit.
"Kalau tidak segera ditangani, penyakit ini bisa menyebabkan kematian bila dibiarkan," katanya.
(up/up)












































