Berikut bunyi pesan yang banyak beredar di Whatsapp tersebut:
Mohon ijin kasih masukan. Untuk menghilangkan bau bekas banjir, baik di kasur bekas banjir atau lantai, siram pakai air kaporit. Juga untuk kasur yang kena banjir, setelah di cuci disiram air kaporit. Sebagai anti bakteri. Caranya, dua sendok kaporit bubuk 90%, larutkan dengan 10 liter air. Untuk bilas kasur, lantai, kamar mandi. Kalau bisa jangan pakai kaporit tablet, larutnya susah. Semoga kasur dan sofa nya bisa digunakan lagi. Semoga bermanfaat
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Larutan dari kaporit mengandung gas klorin. Sebaiknya tidak menggunakan kaporit," jelasnya saat dihubungi detikcom, Jumat (4/1/2020).
Menurutnya, larutan dari kaporit mengandung gas klorin. Gas klorin dari larutan kaporit jika terhirup bisa menimbulkan iritasi pada rongga hidung, sakit pada tenggorokan, dan batuk. Kontak larutan kaporit dengan kulit pun akan menyebabkan kulit melepuh, nyeri bakar, dan inflamasi.
"Dulu saya pernah terkena banjir, dan kasur itu terendam, saya cuci manual pakai detergent dan dikeringkan di bawah terik matahari. Memang makan waktu namun lebih aman ke kulit dan kesehatan," tambahnya.
Jessica menyarankan untuk tetap menggunakan detergent dalam membersihkan bakteri pada pada kasur, sofa, atau pun barang lain yang terendam banjir.
"Untuk sofa juga sama pakai detergent saja. Karena kalau penggunaan kaporit dengan pencampuran air yang tidak tepat dan tidak dibantu alat pendukung serta alat pelindung diri bisa menimbulkan bahaya tadi," pungkasnya.
(naf/up)











































