Terkait hal tersebut ada fenomena peningkatan permintaan terhadap penyedia jasa bersih-bersih (cleaning service) online. Lumayan ramai warga yang meminta bantuan agar rumahnya bisa kembali bersih dan sehat.
CEO KliknClean Hendra misalnya mengaku ada peningkatan sekitar 75 persen dibandingkan hari biasa. Ia sampai kesulitan karena kekurangan mitra kerja untuk menyanggupi orderan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Orderan meningkat sih untuk membersihkan rumah sehabis banjir. Sehari biasanya 200 orderan meningkat kira-kira sampai 75 persen. Waktu hari H banjir datang ada kesulitan juga karena mitra kerja kita semua pada berhalangan, tidak ada yang tahu banjir itu datang," kata Hendra pada detikcom dan ditulis Sabtu (4/1/2020).
Sementara itu staf admin untuk Fazz Clean, Ela, mengaku ada peningkatan order jasa bersih-bersih sekitar 50 persen pascabanjir. Ia bahkan sampai harus membuat waiting list para pengguna yang ingin rumahnya dibersihkan.
"Ini aja jadwal kita udah full sampai tanggal 18 Januari. Jadi mereka yang mau nyuci sofa atau rumah itu waiting list. Dari hari Rabu udah mulai banyak yang masuk (order) dan lebih muncaknya lagi di hari Kamis," kata Ela.
Dari sisi kesehatan membersihkan rumah pascabanjir memang jadi hal penting. Rumah yang tidak segera dibersihkan dengan baik rentan menjadi sarang penyakit.
(fds/up)











































