"Relatif (dampak trauma). Tetapi dengan kondisi bahwa mereka umumnya adalah pria heteroseksual yang diperkosa oleh homoseksual memberikan trauma tambahan. Pasti merasa terhina," kata psikolog klinis Kasandra Putranto dari Kasandra & Associate pada detikcom, Selasa (7/1/2020).
Selain itu, efek trauma yang dialami juga bisa sangat mengganggu kehidupan sosial para korban. Efeknya sangat beragam, bisa berbeda-beda pada setiap orang.
"Bisa berbeda-beda tiap orang dan sangat beragam. Mulai dari suicidal (bunuh diri) sampai gangguan interaksi dan hubungan (sosial)," jelasnya.
"Bahkan sampai gangguan emosi," imbuhnya.
Menurut spesialis kejiwaan dari RSJ Marzoeki Mahdi, dr Lahargo Kembaren, SpKJ, para pria yang menjadi korban kekerasan seksual akan merasa khawatir dan berpikir mengenai maskulinitas hingga seksualitas.
"Secara khusus pada laki-laki yg menjadi korban kekerasan seksual, mereka merasa khawatir dan berpikir mengenai maskulinitas, seksualitas, khawatir pendapat orang yang akan menganggap mereka homoseksual dan fakta bahwa mereka tidak bisa mencegah kekerasan seksual tersebut," katanya.
Simak Video "Jepang Bakal Naikkan Batas Usia Legal Aktivitas Seksual"
[Gambas:Video 20detik]
(sao/up)