Dicopot Jokowi dari KKI, Prof Marsis Tegaskan Tak Terkait Menkes Terawan

Jakarta - Nama Prof dr Ilham Oetama Marsis sempat ramai diperbincangkan publik mengenai isu pemberhentian dirinya dari Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. Disebutkan bahwa alasan pemberhentian adalah karena rangkap jabatan sebab kala itu Prof Marsis, sapaannya, juga menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI).

Kala itu, Prof Marsis menyebut banyak yang mengaitkan pemberhentian dirinya dari KKI oleh Presiden Jokowi dan isu pemecatan dr Terawan Agus Putranto yang kini menjabat sebagai Menteri Kesahatan, oleh Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK). Ia menegaskan kedua hal tersebut tidak ada keterkaitannya.

"Kemudian dikaitkan dengan dr Terawan. Saya terus terang punya hubungan baik dengan Beliau. Dikaitkan bahwa saya pernah melakukan pemecatan dr Terawan yang pada waktu itu saya hanya meneruskan keputusan MKEK," jelasnya kepada wartawan di Kantor Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2020).

Pemberitaan sebelumnya seakan saya head to head dengan dr Terawan. Padahal kami tidak pernah ada konflik sesuatu. Kalau Beliau jadi Menteri, tentunya adalah hak prerogratif PresidenProf Ilham Oetama Marsis - Mantan Ketua IDI

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada tahun 2018 ketika Prof Marsis menjabat sebagai Ketua Umum PB IDI, MKEK mengeluarkan sanksi kepada dr Terawan atas praktik cuci otak yang ia lakukan. Meski demikian, sanksi itu tidak ditetapkan secara pribadi. Prof Marsis juga menyebut MKEK dan IDI adalah dua organisasi yang berbeda.

"Jadi tidak ada saya punya konflik pribadi dengan dr Terawan. Pemberitaan sebelumnya seakan saya head to head dengan dr Terawan. Padahal kami tidak pernah ada konflik sesuatu. Kalau Beliau jadi Menteri, tentunya adalah hak prerogratif Presiden," pungkasnya.

Video KKI: Tak Usah Khawatir dengan Masa Berlaku STR Dokter Seumur Hidup

(kna/up)