Menanggapi hal ini psikolog Ratih Zulhaqqi, MPsi, dari RaQQi - Human Development & Learning Centre, mengatakan kebiasaan duduk mengangkang di KRL, disebabkan adanya rasa kompetitif antar penumpang.
"Itu jelas sebuah kompetisi. Jadi kalau tujuan dia di KRL adalah mau perjalanannya nyaman, yang panjang banget ya, dari Bogor sampai Jakarta Kota, dan itu kan makan waktu sampai satu setengah jam," kata Ratih kepada detikcom, Jumat (17/1/2020).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin dia bikin posisi duduk yang kaya gitu agar nyaman atau apa, dan dia ngerasa ini tempat duduk gue yang dapetin lho," lanjutnya.
Meski dapat mengganggu penumpang lain. Menurut Ratih kebiasaan duduk mengangkang juga merupakan hak dari orang tersebut, tetapi jangan sampai melupakan rasa empati.
"Kalau nyender terus sambil ngangkang tuh emang enak banget. Jadi itu cuma faktor kenyamanan sih menurut saya dan kompetitif tadi," tuturnya.
(up/up)











































