Alasan untuk Tak Panik Menyikapi Riset Harvard Soal Virus Corona di RI

Ramai diperbincangkan kembali sebuah riset yang dilakukan di Harvard University. Sebab riset tersebut memprediksi seharusnya virus corona 2019-nCoV sudah masuk ke Indonesia.
Menanggapi hal ini Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Prof Amin Soebandrio, mengatakan meski studi yang dilakukan berdasarkan keilmuan dan faktor-faktor yang mendukung, tetap saja itu hanyalah sebuah prediksi.
"Studi itu kan berdasarkan keahlian yang mereka miliki dalam membuat prediksi. Prediksi itu kan bukan sesuatu yang harus diikuti," kata Prof Amin, kepada detikcom, Senin (10/2/2020).
Meskipun begitu, menurutnya riset yang dilakukan di Harvard University tersebut tetap bisa di pertanggungjawabkan.
"Iya bisa dipertanggungjawabkan, artinya mereka dalam publikasinya sudah menyebutkan faktor-faktor A, B, C, D. Artinya faktor-faktor yang mereka teliti itu adalah yang mereka kuasai dan mereka anggap itu tidak akan berubah-ubah," ucap Prof Amin.
Prof Amin juga mengimbau agar masyarakat tidak perlu panik dengan adanya studi ini. Alasannya, hal ini masih menjadi sebuah prediksi.
"Prediksi itu kita pakai hanya untuk menambah kewaspadaan saja, bukan untuk menambah panik atau menjadi paranoid, namanya juga prediksi," imbaunya.
"Kita harus menyikapi dengan cerdas prediksi itu," pungkasnya.
Simak Video "Faktor yang Memengaruhi Keparahan Pasien Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)