4 Meninggal karena DBD di Klaten, Rumah Kosong Jadi Sarang Nyamuk

4 Meninggal karena DBD di Klaten, Rumah Kosong Jadi Sarang Nyamuk

Achmad Syauqi - detikHealth
Kamis, 12 Mar 2020 21:51 WIB
4 Meninggal karena DBD di Klaten, Rumah Kosong Jadi Sarang Nyamuk
Fogging untuk memberantas nyamuk (Foto: Pradita Utama)
Klaten -

Empat orang meninggal dunia akibat demam berdarah dengue (DBD) setelah digigit nyamuk Aedes Aegypti di Klaten tahun ini. Empat korban seluruhnya masih anak-anak.

"Minggu kesembilan ada 33 kasus dengan satu orang meninggal. Di Minggu kesepuluh (Maret) ini ada tambahan tiga kematian sehingga total empat kematian di 33 kasus," jelas Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Pemkab Klaten, dokter Anggit Budiarto pada detikcom, Kamis (12/3/2020) siang di kantornya.

Anggit menjelaskan kasus kematian warga itu ada di Kecamatan Jatinom, Trucuk, Ngawen dan Klaten Tengah. Dengan kasus itu menunjukkan kasus sudah merata.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi ini masyarakat harus mulai awas. Sebab kasus ini sudah meliputi desa maupun kota," lanjut Anggit.

Dari sisi jumlah kasus, kata Anggit angka kasus 33 dari Januari sampai Maret masih tergolong rendah. Namun dari jumlah kasus kematian sudah tinggi.

ADVERTISEMENT

"Jumlah kematian dibandingkan kasusnya sudah tinggi. Padahal tahun lalu hanya ada 320 kasus yang meninggal hanya satu," tambah Anggit.

Semua korban, jelas Anggit, surat terkonfirmasi dari RS. Keempat usia masih anak-anak.

"Masih anak-anak sebab di bawah 16 tahun. Dinas sebenarnya sudah sejak awal tahun terus menggerakkan semua kader dan juru pengamat jentik (Jumantik) untuk terus bergerak," imbuh Anggit.

Dikatakan Anggit, dari tingkat kesadaran masyarakat sebenarnya sudah tinggi. Masyarakat minta fogging juga sudah tidak banyak tetapi ada sebab lain.

"Ada titik-titik tertentu yang menjadi penyebab. Misalnya banyak rumah kosong yang jadi sarang nyamuk atau kesadaran memeriksakan ke dokter masih rendah," terang Anggit.

Masyarakat, kata Anggit, kadang masih menganggap demam hal biasa. Padahal demam berdarah dengue (DBD) juga diawali demam tinggi di atas 37,5 derajat.

"Kalau demam sudah dua hari sebaiknya ke dokter. Jangan lupa pemusnah sarang nyamuk (PSN) harus terus dilakukan," pungkas Anggit.

Kasi Pengendalian Penyakit Binatang Dinas Kesehatan Pemkab Klaten, Wahyuning Nugraheni mengatakan rumah kosong bisa jadi penyebab. Tim Jumantik pernah menemukan sarang nyamuk.

"Pernah ada rumah kosong didobrak setelah ada kasus DBD. Ternyata jadi sarang," ungkap Wahyuning pada detikcom.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Kemenkes Catat 131 Ribu Kasus DBD Sepanjang 2025"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)

Berita Terkait