Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mendorong para akademisi dan lembaga untuk turut melakukan riset dalam mencari obat virus corona COVID-19. Salah satu yang menjadi perhatiannya adalah klorokuin, yang disebut mempunyai potensi untuk mengobati penyakit ini.
"Klorokuin ini bisa menghambat pertumbuhan dan memblokade virus corona ini," kata Emil, sapaan akrabnya, dalam sebuah wawancara.
Tak hanya di Indonesia,klorokuin sudah diteliti bahkan diuji coba pada pasien virus corona. Berikut 5 fakta tentangklorokuin yang telah dirangkum dari berbagai sumber.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Obat antimalaria
Chloroquine Phosphate atau klorokuin merupakan obat antimalaria yang telah digunakan selama lebih dari 70 tahun.
2. Telah diuji klinis di China
Wakil Kepala Pusat Pengembangan Bioteknologi Nasional China, Sun Yanrong dalam konferensi pers, pada Selasa (18/2), menyatakan klorokuin mempunyai efek penyembuhan tertentu pada penyakit virus corona. Hal ini diketahui setelah dilakukannya berbagai macam uji klinis di rumah sakit di China.
3. Telah digunakan di lebih 10 rumah sakit
Klorokuin telah digunakan dalam uji klinis di lebih dari 10 rumah sakit di Beijing, serta di provinsi Guangdong, China selatan dan provinsi Hunan, China tengah, dan menunjukkan khasiat yang cukup baik dalam proses penyembuhan pasien.
4. Efek yang dirasakan pasien
Dalam uji coba tersebut, kelompok pasien yang menggunakan klorokuin mengalami penurunan demam dan hasil CT scan pun menunjukkan paru-parunya membaik.
5. Sudah diajukan hak paten oleh China
Pada tanggal 21 Januari, Institut Virologi Wuhan telah mengajukan hak paten obat dari perpaduan klorokuin dan remdesivir yang sudah terbukti efektif melawan virus corona, berdasarkan hasil uji coba di laboratorium.
Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)











































