Primer Tes Corona Menipis, DIY Tunggu Pengadaan dari Pusat

Primer Tes Corona Menipis, DIY Tunggu Pengadaan dari Pusat

Pradito Rida Pertana - detikHealth
Kamis, 02 Apr 2020 08:31 WIB
Primer Tes Corona Menipis, DIY Tunggu Pengadaan dari Pusat
Petugas saat melakukan pengujian sampel di BBTKLPP Yogyakarta. (Dok Dr Irene)
Yogyakarta -

Guna mempercepat uji laboratorium sampel pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona COVID-19, Pemda DIY melakukan koordinasi terkait jumlah primer yang tersedia di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) DIY. Hasilnya, stok menipis dan Pemda tengah mengupayakan pengadaan.

Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, DIY saat ini memang mampu melakukan tes COVID-19 secara mandiri. Namun untuk hasil tes terkadang mengalami keterlambatan, hal itu karena ketersediaan primer tergantung pasokan dari pusat.

"Saat ini masih ada (primer), tapi sudah menipis, tinggal untuk beberapa hari ke depan saja," ujar saat ditemui wartawan di Kompleks Kepatihan, Kantor Gubernur DIY, Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta, Rabu (1/4/2020).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal, primer tersebut adalah hal yang sangat pokok untuk menentukan tahapan tes COVID-19. Karena itu, pihaknya tengah mengupayakan pengadaan primer tersebut ke pusat.

"Karena untuk mengantisipasi jumlah orang yang harus menerima tes, Pemerintah pusat sebaiknya sesegera mungkin menyediakan primer. Dengan begitu, proses pemeriksaan bisa berjalan lancar dan tidak mengalami kendala berupa penumpukan sampel yang harus di tes," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Menyoal Rapid Test, Aji akan memprioritaskan kepada tenaga medis sebagai garda terdepan. Rapid test merupakan metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG, yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus Corona.

Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan Virus Corona. Bila antibodi ini terdeteksi di dalam tubuh seseorang, artinya tubuh orang tersebut pernah terpapar atau dimasuki oleh virus Corona.

"Kita hitung ketersediaan Rapid Test ini. Kita utamakan untuk kebutuhan tenaga tenaga medis dan paramedis di rumah sakit yang melakukan perawatan terhadap mereka yang kena covid 19," katanya.

Prosedur pemeriksaan Rapid Test dimulai dengan mengambil sampel darah dari ujung jari yang kemudian diteteskan ke alat rapid test. Selanjutnya, cairan untuk menandai antibodi akan diteteskan di tempat yang sama. Hasilnya akan berupa garis yang muncul 10-15 menit setelahnya.

Hasil positif pada rapid test menandakan bahwa orang yang diperiksa pernah terinfeksi virus Corona. Meski begitu, orang yang sudah terinfeksi virus Corona dan memiliki virus ini di dalam tubuhnya bisa saja mendapatkan hasil rapid test yang negatif, karena tubuhnya belum membentuk antibodi terhadap virus Corona. Oleh karena itu, jika hasilnya negatif, pemeriksaan rapid test perlu diulang 7-10 hari setelahnya.

Untuk itu pihaknya sedang mengupayakan ketersedian Rapid Test dalam jumlah yang lebih banyak untuk mengantasisipasi jumlah orang yang memerlukan Rapid Test. Tidak menutup kemungkinan juga bisa untuk memfasilitasi masyarakat.

"Rapid Test ini dilakukan bukan sekali tapi dua kali, jadi kita akan upayakan supaya ketersediaan Rapid Test lebih banyak lagi. Agar kalau kita memerlukan tes-tes yang lebih sederhana itu bisa lebih cepat," kata Aji.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)

Berita Terkait