Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, Dr Robert Redfield, mengatakan AS harus bersiap dengan kemungkinan adanya gelombang kedua Corona di tahun depan. Hal ini ia kaitkan dengan virus Corona COVID-19 yang mungkin akan menjadi penyakit musiman.
"Saya pikir kita harus menganggap ini seperti virus pernapasan lainnya, dan akan ada musimnya," kata Redfield pada Good Morning America dilansir dari New York Post pada Kamis (16/4/2020).
Redfield mengatakan bahwa AS saat ini perlu meningkatkan kapasitas pengujian dan menerapkan langkah-langkah kontrol lainnya, seperti pelacakan kontak untuk mempersiapkan kemungkinan wabah besar berikutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"CDC berbasiskan sains, berbasis data, (jadi) sampai kita melihatnya, kita tidak tahu pasti (akan ada kebangkitan)," jelas Redfield.
"Tetapi sangat penting bahwa kami merencanakan bahwa virus ini kemungkinan akan mengikuti pola musiman yang mirip dengan flu, dan kami akan memiliki pertempuran lain dengan virus itu di awal dan secara agresif musim dingin mendatang," lanjutnya.
Direktur CDC mengatakan diperlukan strategi untuk melawan virus Corona sebagai langkah 'memblokir' terjadinya wabah Corona kembali. Karenanya persiapan alat kesehatan menjadi penting.
"Kami bekerja keras untuk menambah (alat kesehatan masyarakat) sekarang sehingga saat kami memasuki musim berikutnya, kami akan dapat tetap berada dalam mode pengendalian tinggi sementara kami melengkapi itu dengan beberapa strategi mitigasi yang berkelanjutan," kata Redfield.
Pada Rabu kemarin, lebih dari 609.000 kasus telah terdeteksi di AS dan setidaknya mencatat sebanyak 26.000 kematian berdasarkan data dari Universitas Johns Hopkins.
(naf/up)











































