2 Bulan Lebih Bebas Kasus Lokal Corona, Ini Cara Taiwan Hadapi Pandemi

2 Bulan Lebih Bebas Kasus Lokal Corona, Ini Cara Taiwan Hadapi Pandemi

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Kamis, 18 Jun 2020 09:16 WIB
2 Bulan Lebih Bebas Kasus Lokal Corona, Ini Cara Taiwan Hadapi Pandemi
Cara Taiwan hadapi pandemi Corona. (Foto: DW (News)
Jakarta -

Taiwan melaporkan tidak ada kasus lokal virus Corona baru selama lebih dari dua bulan, demikian laporan media lokal pada Rabu (17/6/2020). Hal ini disampaikan pada konferensi pers di ibukota Taipei.

"Tidak ada infeksi lokal yang dilaporkan selama 66 hari terakhir," jelas Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Taiwan Chen Shih-chung, menurut Taiwan News.

Apa saja strategi Taiwan dalam menghadapi pandemi Corona?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Taiwan mengambil tindakan awal

"Karena pelajaran keras yang dipelajari Taiwan selama epidemi SARS pada 2003, itu lebih siap untuk wabah virus Corona daripada banyak negara lain," kata Dr Chunhuei Chi, seorang profesor kesehatan masyarakat di Oregon State University di AS.

Pemerintah Taiwan memberlakukan larangan perjalanan pada pengunjung dari China, Hong Kong dan Makau segera setelah jumlah kasus virus Corona mulai meningkat di daratan China.

ADVERTISEMENT

Mengutamakan pasokan masker

Mengantisipasi tingginya permintaan masker pada akhir Januari, pemerintah Taiwan mulai menjatah pasokan masker yang ada. Warga Taiwan dapat pergi ke toko obat yang ditunjuk di seluruh pulau dan membeli masker dalam jumlah tertentu setiap minggu. Chi menunjukkan bahwa kebijakan ini juga telah digandakan di negara-negara lain seperti Korea Selatan dan Prancis.

"Taiwan meningkatkan kekuatan sektor manufakturnya dan menginvestasikan sekitar 6,8 juta dolar untuk memproduksi masker," kata Chi.

"Ini meningkatkan kapasitas produksi harian pro Taiwan dari 1,8 juta masker menjadi 8 juta masker. Ini disebut 'Masker Keajaiban Taiwan'."

Deteksi dini

Pemerintah Taiwan juga telah menggunakan teknologi data untuk membantu petugas medis mengidentifikasi dan melacak pasien atau individu yang berisiko tinggi karena Corona. Dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association, Dr. Jason Wang, seorang ahli kebijakan kesehatan masyarakat di Universitas Stanford di AS, menyoroti penggunaan teknologi Taiwan untuk melacak keberadaan mereka yang berada di bawah karantina.

"Pemerintah akan memanggilmu dan mencoba mencari tahu di mana kau berada," kata Wang.

"Mereka dapat melacak orang-orang dengan telepon mereka, yang memungkinkan mereka memastikan semua orang yang seharusnya menjalani karantina 14 hari wajib dan tidak melanggar aturan dengan menyelinap keluar dari lokasi karantina mereka," lanjut Wang.

Penelitian medis Taiwan

Taiwan juga telah berinvestasi dalam kapasitas penelitian biomedis selama beberapa dekade terakhir dan tim peneliti telah bekerja untuk memproduksi secara massal tes diagnostik cepat untuk virus Corona COIVD-19.

Beberapa waktu lalu, sebuah tim peneliti di Taiwan Academia Sinica berhasil membuat dan menguji antibodi yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi protein yang menyebabkan virus Corona. Mereka mendalami tes cepat baru untuk virus Corona yang dapat mempersingkat diagnosis hingga 20 menit.

liga inggris



(naf/kna)

Berita Terkait