Beberapa negara di dunia, termasuk Indonesia, saat ini tengah mengembangkan terapi dan pengobatan untuk mengatasi pandemi virus Corona COVID-19. Salah satunya melalui riset di di Universitas Airlangga (Unair) yang jadi perbincangan belakangan ini.
Juru bicara dan Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menegaskan kombinasi obat yang dikembangkan Unair masih akan dievaluasi lebih lanjut sebelum mendapat izin edar.
"Sampai dengan sekarang belum ada izin edar dari obat ini, karena masih dalam proses uji klinis," jelas Prof Wiku di konferensi pers diYouTube Sekretariat Presiden, Selasa (18/8/2020).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prof Wiku memastikan uji klinis harus mengedepankan efektivitas dan keamanan. Ia juga menekankan uji klinis harus dilaksanakan sesuai dengan protokol yang ada.
Maka dari itu, terkait dengan obat Corona dari Unair perlu menunggu kepastian lebih lanjut dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Jadi tentunya setelah disampaikan pihak dari Unair kepada pemerintah, dalam hal ini BPOM, mungkin bisa menjadi bahan review untuk selanjutnya masuk dalam perizinan edar," kata Prof Wiku.
"Dan tentunya kedua prinsip yang harus dipenuhi yaitu aman dan efektif," pungkasnya.
(sao/up)











































