Pria Berisiko Alami Gejala Corona Lebih Berat Daripada Wanita, Ini Sebabnya

Pria Berisiko Alami Gejala Corona Lebih Berat Daripada Wanita, Ini Sebabnya

Achmad Reyhan Dwianto - detikHealth
Jumat, 28 Agu 2020 10:41 WIB
Pria Berisiko Alami Gejala Corona Lebih Berat Daripada Wanita, Ini Sebabnya
Ilustrasi pasien Corona. (Foto: iStock)
Jakarta -

Sebuah studi terbaru mengungkap penyebab pria lebih rentan mengalami gejala virus Corona COVID-19 yang jauh lebih parah dibandingkan wanita.

Dikutip dari Daily Mail, para peneliti dari Universitas Yale di Amerika Serikat (AS) menemukan bahwa pria memiliki kemampuan yang lebih buruk dalam memproduksi sel kekebalan tubuh untuk membunuh virus dan melawan peradangan akibat penyakit. Sedangkan pada wanita, respons kekebalan tubuh akan semakin kuat seiring bertambahnya usia.

Para peneliti pun berpendapat, dengan adanya temuan ini, maka cara perawatan dan pengobatan yang diberikan pada pasien Corona pria dan wanita mungkin bisa diterapkan secara berbeda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sekarang memiliki data jelas yang menunjukkan bahwa kekebalan tubuh pada pasien Corona antara pria dan wanita sangatlah berbeda. Perbedaan ini dapat menjadi dasar mengapa pria lebih rentan terhadap penyakit," kata peneliti Dr Akiko Iwasaki, profesor imunologi di Universitas Yale.

Studi yang telah diterbitkan dalam jurnal Nature ini dilakukan dengan cara mengamati 17 pria dan 22 wanita yang terinfeksi Corona dan dirawat di Rumah Sakit Yale, AS, selama periode 18 Maret hingga 9 Mei.

ADVERTISEMENT

Hasilnya menunjukkan, adanya perbedaan jumlah virus atau viral load antara pasien pria dan wanita. Bahkan, jumlah antibodi yang dihasilkan untuk melawan COVID-19 pun berbeda.

Pada tahap awal infeksi, pasien pria cenderung mengalami inflamasi atau badai sitokin yang lebih besar dibandingkan pasien wanita.

Badai sitokin merupakan respons sistem kekebalan tubuh yang berlebihan terhadap virus. Kondisi ini dapat memicu gangguan pernapasan, kegagalan multi-organ, bahkan kematian.

Selain itu, disebutkan juga wanita mampu menghasilkan lebih banyak sel T dibandingkan pria. Sel T merupakan sejenis sel darah putih yang mampu mengikat dan membunuh sel yang terinfeksi virus.

Para peneliti mengungkap, pria cenderung memiliki respons pembentukan sel T yang kurang kuat dibandingkan wanita dan ini dapat mempengaruhi tingkat keparahan penyakit.

"Ketika (pria) menua, mereka kehilangan kemampuan untuk merangsang sel T," kata Iwasaki.

"Jika orang itu gagal membuat sel T, kemampuan mereka dalam menghadapi penyakit akan buruk. Namun, pada wanita tua bahkan sangat tua seperti berusia 90 tahun, mereka masih menghasilkan respons imun yang cukup baik dan layak," jelasnya.




(fds/fds)

Berita Terkait