Kasus Reinfeksi Corona Dilaporkan Lagi, Pasien Hadapi Gejala Lebih Berat

Kasus Reinfeksi Corona Dilaporkan Lagi, Pasien Hadapi Gejala Lebih Berat

Firdaus Anwar - detikHealth
Sabtu, 29 Agu 2020 15:09 WIB
Kasus Reinfeksi Corona Dilaporkan Lagi, Pasien Hadapi Gejala Lebih Berat
Foto ilustrasi: NIAID
Jakarta -

Kejadian infeksi beruulang atau reinfeksi virus Corona COVID-19 kembali dilaporkan. Kali ini kasusnya dialami oleh seorang pasien dari Nevada, Amerika Serikat.

Beberapa laporan sebetulnya sudah pernah menyinggung soal kasus reinfeksi virus Corona, namun dianggap tidak memiliki bukti yang kuat. Sampai belum lama ini peneliti dari Hong Kong melaporkan detail kasus seorang pasien pria 33 tahun sembuh dari COVID-19 di bulan April, lalu terinfeksi kembali oleh jenis strain virus yang berbeda empat bulan kemudian.

Pada kasus di Nevada, pasien adalah seorang pria berusia 25 tahun. Ia juga pertama kali terdeteksi positif terinfeksi COVID-19 bulan April dengan gejala ringan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah sembuh, sang pasien ternyata kembali jatuh sakit di akhir bulan Mei. Peneliti yang melakukan pemeriksaan menemukan ia kembali terinfeksi oleh virus Corona dari jenis atau strain yang berbeda.

Hal yang membedakan pasien di Hong Kong dengan pasien di Nevada adalah tingkat keparahan infeksi kedua. Pasien di Hong Kong dilaporkan tidak mengalami gejala, kemungkinan karena reaksi imunitas yang lebih baik, sementara pasien di Nevada justru mengalami gejala lebih parah.

ADVERTISEMENT

"Studi ini kemungkinan menggambarkan dengan jelas contoh kasus reinfeksi... reinfeksi mungkin terjadi, hal yang sudah kita tahu, karena imunitas tidak pernah bisa mencapai seratus persen," kata ahli imunologi Kristian Anderson dari Scripps Research.

"Kami masih belum tahu seberapa sering reinfeksi terjadi dan bagaimana hal ini mungkin akan berubah di masa depan," pungkasnya seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (29/8/2020).




(fds/fds)

Berita Terkait