Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo mengatakan di tengah pandemi mematikan ini, Indonesia tidak mampu menangani semua pasien yang terpapar virus. Hal ini disebabkan karena keterbatasan rumah sakit dan juga dokter yang bertugas merawatnya.
Doni menyebutkan bahwa jumlah dokter khususnya spesialis atau ahli bagian paru yang sangat dibutuhkan untuk menangani pandemi ini sangat terbatas. Jumlah keseluruhannya masih kurang dari dua ribu orang.
"Artinya, satu dokter paru harus melayani 130 ribu warga negara kita," kata Doni saat ditemui di Stadion Gelora Bung Karno, Minggu (30/8/2020).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bayangkan jika kita kehilangan satu saja dokter paru, itu adalah kerugian yang sangat besar bagi bangsa kita," lanjutnya.
Untuk mengatasinya, Doni berpesan untuk saling menjaga agar tidak terpapar virus Corona COVID-19. Ia menekankan agar masyarakat yang masih sehat tidak akan mengalami hal apapun terkait virus ini.
"Jangan sampai kita masuk rumah sakit, karena beban rumah sakit itu akan semakin berat, baik dari segi waktu dan tenaga," tegas Doni.
(sao/up)











































