Mutasi Corona D614G Juga Ditemukan di DIY Jateng

Mutasi Corona D614G Juga Ditemukan di DIY Jateng

Pradito Rida Pertana - detikHealth
Rabu, 02 Sep 2020 05:28 WIB
Mutasi Corona D614G Juga Ditemukan di DIY Jateng
Virus Corona COVID-19 (Foto: Agung Pambudhy)
Yogyakarta -

Pokja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada dan tim telah berhasil mengidentifikasi Whole Genome Sequencing (WGS) empat isolat dari Yogyakarta dan Jawa Tengah. Hasilnya, saat dipublikasikan di GISAID ternyata tiga di antaranya mengandung mutasi D614G.

"Saat ini, mutasi D614G pada virus SARS-CoV-2 yang mempunyai daya infeksius 10x lebih tinggi telah tersebar hampir di seluruh pelosok dunia, yaitu 77,5 persen dari total 92.090 isolat mengandung mutasi D614G. Sedangkan, di Indonesia sendiri sudah dilaporkan sebanyak 9 dari 24 isolat yang dipublikasi di GISAID mengandung mutasi D614G. Sepertiganya terdeteksi di Yogyakarta dan Jawa Tengah," kata Ketua Pokja Genetik FK-KMK UGM, dr. Gunadi melalui keterangan tertulis dari humas UGM, Selasa (1/9/2020).

Lanjutnya, meskipun data dari Indonesia ini masih jauh dari ideal dibandingkan data dunia untuk kepentingan data persebaran virus di populasi (epidemiologi), pengembangan vaksin dan/atau terapi COVID-19 di dunia, khususnya di Indonesia. Namun, dengan fakta terdeteksinya virus SARS-CoV-2 dengan mutasi D614G di Indonesia tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah seharusnya semua pihak lebih disiplin untuk menerapkan protokol kesehatan, seperti cuci tangan, menggunakan masker, hindari kerumunan, dan lain sebagainya," ucapnya.

Sampai hari ini, jumlah populasi yang terinfeksi COVID-19 di seluruh dunia sebesar 25.590.934 kasus dengan angka kematian sebesar 853.415 kasus. Di Indonesia sendiri, sejak diumumkannya pasien pertama COVID-19 pada bulan Maret 2020, per tanggal 31 Agustus 2020 terdapat 174.796 kasus COVID-19 (urutan 23 terbanyak di dunia) dengan 7.417 pasien meninggal.

ADVERTISEMENT

Akan tetapi, kata Gunadi, data WGS SARS-CoV-2 dari Indonesia yang dipublikasi di GISAID sangat minimal yaitu 24 full-genomes dibandingkan 92.090 full-genomes dari seluruh dunia (1 September 2020).

Padahal, data WGS sangat penting untuk mengetahui epidemiologi (persebaran) virus termasuk jenis mutasi (clade) nya di masyarakat, hubungannya dengan derajat keparahan pasien COVID-19, pengembangan vaksin dan/atau terapi COVID-19 di masa yang akan datang, khususnya di Indonesia.

"Sehingga, data WGS dari isolat Indonesia merupakan suatu keharusan dan bentuk kemandirian jati diri bangsa Indonesia," ujarnya.




(up/up)
Mutasi Corona D614G
24 Konten
Malaysia melaporkan mutasi virus Corona COVID-19 yang dinamakan D614G. Disebut-sebut 10 kali lebih menular, tapi diklaim lebih tidak mematikan. Mutasi ini ditemukan juga di beberapa negara lain termasuk Singapura.

Berita Terkait