Punya Gejala Batuk Menetap? Waspadai Happy Hypoxia COVID-19

Punya Gejala Batuk Menetap? Waspadai Happy Hypoxia COVID-19

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Selasa, 08 Sep 2020 16:41 WIB
Punya Gejala Batuk Menetap? Waspadai Happy Hypoxia COVID-19
Oximeter untuk mendeteksi happy hypoxia (Foto: Getty Images/iStockphoto/mkToy)
Jakarta -

Happy hypoxia menjadi gejala virus Corona COVID-19 yang cukup ramai diperbincangkan. Pasalnya, gejala Corona kekurangan kadar oksigen ini sulit dideteksi karena tidak menunjukkan gejala seperti sesak napas.

Prof Menaldi Rasmin, Dewan Penasehat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai gejala ini. Ia mencontohkannya dengan video yang sempat viral ketika seseorang tiba-tiba jatuh di jalanan. Menurutnya, kemungkinan hal itu adalah happy hypoxia.

Maka dari itu, Prof Menaldi dengan tegas mengingatkan untuk tidak menganggap diri sendiri sehat karena tidak bergejala saat dinyatakan positif COVID-19. Ada kondisi yang perlu diperhatikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"OTG tapi batuknya menetap, mulailah berpikir dan bergerak ke RS apakah paru-paru saya ikut terlibat. Jangan pernah menganggap diri saya sehat jangan pernah menganggap diri saya tidak bergejala kalau ada batuk yang menetap cepat pertimbangkan," lanjutnya dalam konferensi pers PDPI, Selasa (8/9/2020).

Prof Menaldi juga ikut menyoroti penggunaan pulse oximeter untuk mendeteksi dini gejala happy hypoxia. "Sebetulnya kalau setiap orang memiliki pulse oximeter bagus sekali ini berarti tingkat pemahaman masyarakat sudah lebih tinggi," pungkasnya.




(naf/up)
Happy Hypoxia
15 Konten
Sebagian pasien COVID-19 mengalami happy hypoxia atau disebut juga silent hypoxia. Kondisi kekurangan oksigen yang tidak disertai sesak napas ini kerap tidak terdeteksi, tetapi bisa berdampak sangat fatal.

Berita Terkait