Menteri Riset dan Teknologi, Prof Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa vaksin merah putih prosesnya saat ini sudah mencapai 50 persen. Jika vaksin sudah rampung dan sudah aman digunakan, pemberian vaksin akan lebih dari satu dosis.
"Dari penelitian tahap awal ada kemungkinan pemberian vaksin ini lebih dari sekali untuk setiap individu. Jadi kalau penduduk kita sekitar 270 juta misalkan, vaksinasi yang harus diberikan minimal 540 juta. Ini membutuhkan kapasitas produksi yang besar," jelas Prof Bambang dalam siaran pers Sekretariat Presiden, Rabu (9/9/2020).
Pengembangan vaksin sendiri menggunakan isolat virus yang ada di Indonesia, sehingga vaksin buatan RI ini diharapkan bisa menjaga daya tahan tubuh masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bibit vaksin yang dikembangkan dengan vaksin merah putih, itu menggunakan isolat virus yang beredar di indonesia, sehingga kita berharap vaksin merah putih itu akan cocok untuk menjaga daya tahan tubuh warga Indonesia terhadap COVID-19," tambah Prof Bambang.
"Yang paling penting mengikuti segala prosedur karena vaksin itu tentunya harus aman, tidak ada efek samping yang membahayakan, dan satu lagi vaksin itu diharapkan akan manjur atau berkhasiat untuk memperkuat daya tahan tubuh kita menghadapi virus COVID-19 yang kita tidak tahu berapa lama ada di dunia," paparnya.
Selain itu, prof Bambang mengatakan alasan vaksin dibuat bertujuan untuk memperkuat daya tahan tubuh manusia dalam menghadapi virus Corona COVID-19.
(up/up)











































