Hasil Uji Klinis Vaksin COVID-19 Oxford Diperkirakan Keluar Akhir Tahun

Hasil Uji Klinis Vaksin COVID-19 Oxford Diperkirakan Keluar Akhir Tahun

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Rabu, 14 Okt 2020 16:00 WIB
Hasil Uji Klinis Vaksin COVID-19 Oxford Diperkirakan Keluar Akhir Tahun
Ilustrasi vaksin Corona. (Foto: BBC World)
Jakarta -

Pakar kesehatan berharap satu salah satu dari kandidat vaksin COVID-19 bisa siap di akhir tahun ini atau di awal 2021 mendatang. Di India, tiga kandidat vaksin eksperimental untuk Corona sedang dalam tahap pengujian klinis, salah satunya vaksin Oxford-AstraZeneca.

Vaksin ini diprediksi akan tersedia pada akhir bulan November atau awal Desember tahun ini.

"Awal November nanti sudah bisa hasilnya. Vaksin lainnya adalah vaksin Oxford yang sedang menjalani uji coba fase 3. Kemajuannya bagus dan pada akhirnya November kami mungkin bisa menunjukkan hasil," kata Dr Vinod K Paul selama pengarahan mingguan Kementerian Kesehatan tentang COVID-19, dikutip dari laman Times Now News, Rabu (14/10/2020).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Satgas penelitian vaksin Oxford, Kate Bingham, juga menegaskan bahwa ada kemungkinan vaksin tersebut bisa tersedia di akhir tahun

"Saya pikir ini adalah kesempatan yang kecil, tetapi ada kemungkinan bahwa kita bisa mendapatkan vaksin Oxford sebelum natal (November- awal Desember)," jelas Bingham yang dikutip dari Oxford Mail.

ADVERTISEMENT

"Saya berharap akan ada dua vaksin, di mana kita bisa melihat data fase tiga tahun ini," lanjutnya.

Kemungkinan ini bisa terjadi, tergantung pada sejumlah faktor termasuk memastikan bahwa orang yang direkrut sudah mencukupi, dan data lainnya. Jika data sudah terkumpul, inilah yang akan dinilai oleh regulator.

Bingham mengatakan, jika semua usaha telah dilakukan mungkin saja vaksin tersebut bisa didapatkan tahun ini. Tetapi, ia lebih yakin jika vaksin ini kemungkinan besar tersedia di tahun depan.

"Saya optimis bahwa kita akan melihat empat dari enam vaksin kami yang saat ini dalam uji fase tiga, dua, dan satu, menunjukkan bisa memperoleh kekebalan yang kuat dan bisa membunuh virus Corona hidup," tuturnya.




(sao/up)

Berita Terkait