Satgas Penanganan COVID-19 mengakui adanya perbedaan data pasien suspek Corona di tingkat daerah dan pusat. Disebutkan, perbedaan tersebut kini sedang dalam tahap perbaikan.
"Sedang dilakukan perbaikan dan penyelarasan koordinasi pelaporan data dari daerah kabupaten/kota, provinsi, dan pemerintah pusat atau Kementerian Kesehatan," ucap juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam siaran pers di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (3/11/2020).
Wiku menjelaskan, hal ini juga yang menyebabkan data perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia hingga kini belum bisa realtime. Pasalnya, ini menyangkut teknik pengumpulan dan validasi data yang jumlahnya sangat besar dan membutuhkan waktu dalam pemrosesannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita mengantisipasi akan ada beberapa update data setelah terjadi proses verifikasi yang dilakukan di tingkat daerah dan pusat. Ini bagian dari proses satu data COVID-19 yang pernah kami sampaikan sebelumnya dan upaya interoperabilitas data pusat daerah," jelasnya.
Lebih lanjut terkait data suspek, Wiku mengatakan saat ini Kementerian Kesehatan telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Ia pun meyakinkan bahwa pemerintah akan memberikan update kepada masyarakat tentang proses peningkatan kualitas pencatatan dan pelaporan data COVID-19 di Indonesia.
(up/up)











































