Mengenal Pfizer, 'Pabrik Viagra' yang Kini Ngehits Gara-gara Vaksin Corona

Mengenal Pfizer, 'Pabrik Viagra' yang Kini Ngehits Gara-gara Vaksin Corona

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Rabu, 11 Nov 2020 17:32 WIB
Mengenal Pfizer, Pabrik Viagra yang Kini Ngehits Gara-gara Vaksin Corona
Ilustrasi vaksin. (Foto: iStock)
Jakarta -

Pfizer Inc, perusahaan farmasi asal Amerika Serikat ini memberikan 'angin segar' bagi dunia. Pasalnya vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Pfizer disebut-sebut mencapai efektivitas 90 persen.

Perusahaan bukanlah pemain baru di dunia farmasi. Pfizer merupakan salah satu perusahaan farmasi terbesar di dunia yang sudah mengembangkan dan memproduksi obat-obatan dan vaksin, di antaranya obat untuk imunologi, onkologi, kardiologi, endokrinologi, dan neurologi.

Di Indonesia, Pfizer juga memiliki perwakilan yakni Pfizer Indonesia yang didirikan pada 1969. Mereka menjalankan operasional pabrik dan pemasaran sejak 1971.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu obat yang berhasil diciptakannya dan terkenal di seluruh dunia adalah Viagra atau obat kuat tahan lama. Pfizer awalnya menemukan obat tersebut pada tahun 1989 saat mencari pengobatan untuk nyeri dada terkait jantung.

Sildenafil, bahan aktif dalam Viagra, pada awalnya dikembangkan untuk mengatasi masalah kardiovaskular yang dimaksudkan untuk melebarkan pembuluh darah jantung dengan memblokir protein tertentu yang disebut PDE-5. Namun saat uji klinis, banyak relawan melaporkan mereka mengalami peningkatan ereksi yang kemudian menginspirasi Pfizer untuk membuat Viagra.

ADVERTISEMENT

Dikutip dari laman Drugs, Viagra atau 'pil biru' telah disetujui oleh Food and Drug Administration AS untuk digunakan sebagai obat disfungsi ereksi pada tahun 1998.

Viagra bekerja sebagai respons terhadap rangsangan seksual untuk meningkatkan aliran darah ke penis yang mengarah ke ereksi. Viagra tidak menghasilkan ereksi tanpa rangsangan seksual.

Setelah disetujui, Viagra memiliki pertumbuhan penjualan tercepat, mencapai US$ 2 miliar di tahun 2008. Bagi banyak pria, stigma dan rasa malu berbicara dengan dokter mereka tentang disfungsi ereksi telah berkurang sejak Viagra diperkenalkan.




(kna/up)
Adu Manjur Vaksin Corona
36 Konten
Vaksin COVID-19 buatan Pfizer diklaim memberikan efektivitas 90 persen dalam uji awal. Temuan yang dinilai menjanjikan karena semula diprediksi efektivitas vaksin hanya berkisar di angka 70-an persen.

Berita Terkait