Kasus positif harian COVID-19 di Indonesia kembali ngegas. Per Jumat (13/11), tercatat ada 5.444 kasus baru yang menjadikan total kasus COVID-19 457.735 kasus.
Angka ini tentu cukup mengkhawatirkan. Terlebih pada sepekan terakhir, beberapa kali kasus baru berada di kisaran angka 3 ribu.
Meski telah diakui oleh Satgas COVID-19 bahwa kasus harian cenderung menurun diakibatkan jumlah testing yang rendah, apakah kasus baru yang terkonfirmasi hari ini disebabkan efek libur panjang?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Testingnya ya, saya sih lebih bilangnya ke testing kalau dia masif. Artinya gini, tingginya testing kan mempengaruhi jumlah positif. 42 ribu testing kan sudah mencapai target," kata Kepala Bidang Pengambangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia, dr Masdalina Pane, saat dihubungi detikcom, Jumat (13/11/2020).
Dalam data dari Satgas COVID-19, terlihat penambahan yang cukup signifikan berada di Provinsi Jawa Tengah, yakni 1.362 kasus melampaui DKI di peringkat kedua sebanyak 1.033 kasus. Namun menurut dr Pane, kenaikan ini bukan disebabkan Jateng menjadi 'tempat wisata', kemungkinan terbesar adalah testing di sana sudah lebih banyak dari sebelumnya.
"Itu kan balap-balapan aja. Jateng, Jabar, DKI, Jatim. Bolak-balik aja," tambahnya.
"Kalau iya (akibat libur panjang) harusnya kenaikan yang paling tinggi di Jakarta, kan massanya dari Jakarta," pungkasnya.
(kna/up)











































