Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pihaknya akan mewajibkan rapid antigen kepada masyarakat yang mau masuk ke Jakarta. Khususnya, bagi yang datang melalui bandara.
"Setuju dengan arahan Menko Luhut, Gubernur Anies juga mengatakan akan mulai untuk memberlakukan rapid antigen kepada masyarakat yang masuk melalui bandar udara," bunyi keterangan Kemenkomarves, dikutip Rabu (16/12/2020).
Selama ini rapid berbasis antibodi jadi salah satu tes COVID-19 yang banyak digunakan oleh masyarakat jika ingin bepergian, khususnya melalui jalur udara. Namun rapid tes antibodi disebut kurang efektif dalam mendeteksi virus COVID-19 sehingga banyak pakar yang menyarankan persyaratan tersebut ditinggalkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagaimana dengan tingkat akurasi rapid antibodi Vs antigen?
Tes antigen
Tes diagnostik ini berguna untuk mendeteksi dengan cepat keberadaan infeksi COVID-19 aktif. Tes antigen bertujuan mencari protein yang terdapat di permukaan virus. Cara kerja ini berbeda dengan PCR test yang mencari material genetik pada virus corona penyebab COVID-19.
Mekanisme tes antigen tidak terlalu berat dengan bahan kimia lebih sedikit dibandingkan tes PCR. Hasil swab antigen lebih cepat dibandingkan tes PCR, namun hasilnya tidak terlalu sensitif.
Jika dibandingkan dengan tes antibodi, pemeriksaan dengan antigen lebih efektif sebab mampu mendeteksi keberadaan virus Corona yang aktif.
Tes antibodi
Tes ini mengidentifikasi antibodi yang menunjukkan infeksi sebelumnya dan peningkatan kekebalan terhadap virus melalui sampel darah.
Hal yang menjadi catatan adalah tes ini tidak dapat mendeteksi virus COVID-19 yang aktif. Antibodi membutuhkan waktu beberapa hari atau minggu untuk berkembang setelah infeksi awal.
Rapid tes antibodi bukan untuk penegakan diagnosis, sehingga hasilnya tetap harus dikonfirmasi dengan RT PCR. Tes antibodi tidak memeriksa keberadaan virus, namun lebih menunjukkan apakah seseorang pernah terpapar COVID-19 atau tidak.
Pemeriksaan dengan tes antibodi memiliki kelemahan karena tes bisa memberikan hasil 'false negative' yakni tampak negatif meski sebenarnya positif. Ini terjadi bila tes dilakukan pada fase yang tidak tepat.
Samakah rapid antigen dan swab antigen? Klik halaman selanjutnya.
Mengenai rapid antigen dan swab antigen
Disebut rapid tes antigen karena pemeriksaannya bisa berlangsung lebih cepat dari PCR. Pasien bisa mendapatkan hasil diagnosa rapid antigen dalam hitungan jam.
Sementara istilah swab merujuk pada cara pengambilan sampel. Sampel diambil dengan swab test atau tes usap sehingga mirip dengan pelaksanaan tes PCR. Bedanya, tes PCR mendeteksi material genetik virus sedangkan swab antigen mendeteksi protein antigen.
Sama seperti PCR, swab antigen adalah penerapan uji COVID-19 dengan pengambilan sampel di pangkal hidung dan tenggorokan.
Simak Video "Video: Bukan Cuma Plantar Fasciitis, Shin Splint Juga Bahaya Bagi Pelari Pemula"
[Gambas:Video 20detik]
(kna/up)











































