Kisah Haru Survivor COVID-19 Alami Komplikasi Corona hingga Buta dan Diamputasi

Kisah Haru Survivor COVID-19 Alami Komplikasi Corona hingga Buta dan Diamputasi

Kanya Anindita - detikHealth
Sabtu, 19 Des 2020 21:00 WIB
Kisah Haru Survivor COVID-19 Alami Komplikasi Corona hingga Buta dan Diamputasi
Kisah haru survivor Corona. (Foto ilustrasi: iStock)
Jakarta -

Mal Martin (58), pejuang COVID-19 asal South Wales, Inggris, sudah dinyatakan sembuh dan keluar dari rumah sakit pasca 94 hari berjuang melawan virus Corona. Dia menghabiskan 61 hari menggunakan ventilator dan total 94 hari di rumah sakit karena komplikasi COVID-19.

Lewat wawancara dengan Good Morning Britain ITV, Mal menceritakan komplikasi yang ia alami akibat COVID-19.

"Ginjal saya tidak berfungsi dengan baik. Tangan saya telah diamputasi. Saya mengalami kerusakan saraf di kaki dan kehilangan penglihatan di mata kanan yang tidak akan pernah bisa kembali," kata Mal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penelitian terus dilakukan untuk mengetahui akibat dari virus Corona yang menyerang sistem pertahanan tubuh. Menurut sebuah artikel di Nature, pasien yang terkena COVID-19 berisiko tinggi mengalami kerusakan organ tubuh.

"Orang dengan infeksi yang lebih parah mungkin mengalami kerusakan jangka panjang tidak hanya di paru-paru mereka, tetapi di jantung, sistem kekebalan tubuh, otak, dan di tempat lain," ungkap artikel tersebut.

ADVERTISEMENT

Menurut National Health Service (NHS), gejala utama virus Corona adalah suhu tinggi, batuk baru yang terus-menerus, dan hilangnya atau perubahan indra penciuman atau perasa.

"Kebanyakan orang dengan virus Corona memiliki setidaknya satu dari gejala ini," kata badan kesehatan tersebut.

Selain COVID-19, virus lain juga dapat menyebabkan komplikasi penyakit yang bisa berujung pada kematian.

"Orang yang telah terinfeksi campak mengalami penekanan kekebalan tubuh dalam waktu yang lama dan rentan terhadap infeksi lain," kata Daniel Chertow, yang mempelajari patogen yang muncul di National Institutes of Health Clinical Center di Bethesda, Maryland.





(naf/naf)

Berita Terkait