Lebanon telah mendeteksi adanya kasus pertama akibat varian baru Corona Inggris yang telah menyebar dengan cepat ke beberapa negara di dunia. Kasus ini terdeteksi dalam penerbangan yang tiba dari London, Inggris.
"Kami mendeteksi kasus pertama varian baru Corona pada penerbangan Middle East Airlines 202, yang datang dari London pada 21 Desember 2020," kata menteri kesehatan di negara tersebut melalui Twitter, dikutip dari Reuters, Jumat (25/12/2020).
Pihak kementerian kesehatan setempat juga menghimbau untuk semua penumpang penerbangan tersebut beserta keluarganya untuk ikut melakukan tindakan pencegahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adanya lonjakan infeksi virus Corona juga membebani sistem perawatan kesehatan di Lebanon. Diperkirakan, di virus Corona di Lebanon telah menewaskan lebih dari 1.000 orang.
Sebelumnya, varian baru Corona Inggris ini juga terdeteksi di beberapa negara, dan yang terbaru terjadi di Singapura yang dikonfirmasi pada Rabu malam (23/12/2020). Varian ini datang dari seorang pelajar berusia 17 tahun, yang telah belajar di Inggris sejak Agustus lalu.
Pelajar ini kembali ke Singapura pada 6 Desember dan menyampaikan pemberitahuan tinggal di rumah di fasilitas khusus pada saat kedatangan.
"Siswa itu mengalami demam pada 7 Desember, dan dipastikan terinfeksi COVID-19 pada 8 Desember," kata Depkes Singapura.
(sao/kna)











































