Dokter Ini Ungkap Reaksi Usai Divaksin COVID-19: Pegal, Lapar, dan Ngantuk

Dokter Ini Ungkap Reaksi Usai Divaksin COVID-19: Pegal, Lapar, dan Ngantuk

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Kamis, 21 Jan 2021 06:55 WIB
Dokter Ini Ungkap Reaksi Usai Divaksin COVID-19: Pegal, Lapar, dan Ngantuk
Ilustrasi vaksin COVID-19 (Foto: Ari Saputra)
Jakarta -

Program vaksinasi COVID-19 di Indonesia telah dimulai. Tenaga kesehatan jadi kelompok pertama yang menerima dosis vaksin COVID-19 Sinovac.

Salah satunya dr. Muhammad Fajri Adda'I selaku dokter dan tim penanganan COVID-19 yang telah menerima vaksinasi COVID-19 dosis pertama. Apa yang ia rasakan?

"Saya tidak merasakan reaksi yang tidak wajar. Tidak sakit saat disuntik dan sampai sekarang juga normal-normal saja," ungkap dr Fajrin dalam rilis Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) yang diterima detikcom, Rabu (20/1/2021).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya dr Fajri mengira akan terasa nyeri di area suntikan, namun ternyata tidak terasa apa-apa. Ia juga mengatakan reaksi setelah vaksinasi bisa berbeda tiap orang, namun sebatas reaksi wajar dan ringan.

"Teman nakes lain ada yang mengalami demam, nyeri, lemas, ada yang jadi merasa lapar terus, hingga ngantuk," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Mengenai Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), dr Fajri mengakui bahwa masih banyak yang mempertanyakan dan khawatir atas reaksi lanjutan sehabis vaksin. Namun menurutnya risiko alergi atau reaksi parah dari vaksin Sinovac rendah.

dr Fajri lantas mengutip laporan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia dan Brasil yang menyebut reaksi KIPI vaksin Sinovac berada di bawah 1 persen.

"Jangan kita terlalu pusing dengan kemungkinan yang kecil ini. Petugas medis juga sudah paham bagaimana mengatasi KIPI ini. Dalam proses vaksinasi, saya juga tadi dijelaskan terkait KIPI dan bagaimana meresponnya jika ada reaksi," jelas dr. Fajri




(kna/up)
Efek Samping Vaksin Corona
17 Konten
Tiap jenis vaksin Corona memiliki efek sampingnya sendiri-sendiri. Dalam uji klinis, efek samping yang muncul umumnya dikategorikan ringan-sedang. Mulai dari nyeri hingga pegal-pegal, namun ada juga laporan alergi.

Berita Terkait