Pada Jumat (29/1/2021), European Medicines Agency Uni Eropa akhirnya memberikan rekomendasi izin penggunaan vaksin Corona yang dikembangkan AstraZeneca-Oxford untuk kelompok usia di atas 18 tahun. Ini membuat vaksin AstraZeneca menjadi vaksin ketiga yang mendapatkan izin penggunaan di Eropa.
Menurut pernyataan lembaga tersebut, vaksin ini menunjukkan efektivitas sekitar 60 persen dalam uji coba. Tetapi, masih belum ada hasil yang cukup untuk menentukan seberapa baik vaksin ini bekerja pada kelompok usia di atas 55 tahun.
"Dengan opini positif ketiga ini, kami telah memperluas gudang vaksin yang tersedia untuk negara-negara anggota Uni Eropa dan Wilayah Ekonomi Eropa (EEA) untuk memerangi pandemi dan melindungi warganya," kata Emer Cooke selaku Direktur Eksekutif EMA, dikutip dari Reuters, Sabtu (30/1/2021).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengetahui kabar ini, CEO AstraZeneca yaitu Pascal Soriot pun menyambut baik keputusan tersebut. Ia menekankan, vaksin yang dikembangkannya ini efektif, baik, dan bisa melindungi pasien Corona.
"Rekomendasi hari ini menggarisbawahi nilai dari vaksin Covid-19 AstraZeneca yang bukan hanya efektif dan punya toleransi baik, tetapi juga mudah diberikan dan, yang terpenting, melindungi sepenuhnya dari penyakit parah dan rawat inap," jelasnya dalam sebuah pernyataan.
Pihak EMA juga menjelaskan sampai saat ini belum ada hasil yang menyatakan seberapa efektif vaksin ini pada kelompok usia di atas 55 tahun. Tetapi, vaksin ini disebut bisa diberikan pada orang-orang lanjut usia.
"Setidaknya diharapkan vaksin ini bisa memberikan perlindungan dalam subkelompok ini, meskipun tingkat perlindungan pastinya belum diketahui saat ini," ujar wakil ketua komite obat-obatan manusia EMA, Bruno Sepodes.
Namun, beberapa waktu lalu vaksin ini dikhawatirkan kurang efektif untuk kelompok usia lanjut. Hal ini diungkapkan oleh Komite Vaksin Jerman yang hanya memberikan izin penggunaan untuk kelompok usia 18-64 tahun.
Ini juga membuat profesor imunologi di Universitas Paduan Italia, Antonella Viola, merasa ragu dengan efektivitas vaksin tersebut. Ia mengatakan akan menggunakannya untuk orang-orang usia muda saja.
"Secara matematis, efektivitas vaksin 60 persen dengan dosis ganda dan keraguan penggunaannya untuk usia di atas 55 tahun bisa membuat kekebalan kelompok (herd immunity) tidak akan pernah tercapai," katanya.
"Saya hanya akan menggunakannya untuk orang yang lebih muda," imbuhnya.
(sao/kna)











































