Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tidak efektif mengatasi penyebaran COVID-19 di Indonesia. Menurut Jokowi ini karena penerapan PPKM di sebagian daerah Jawa dan Bali tidak tegas.
"Saya ingin menyampaikan mengenai yang berkaitan dengan PPKM, tanggal 11-25 Januari, kita harus ngomong apa adanya, ini tidak efektif," kata Jokowi dalam video rapat terbatas yang diunggah akun Sekretariat Presiden di Youtube pada hari Minggu (31/1/2021).
Satgas Penanganan COVID-19 sebelumnya melaporkan data perkembangan COVID-19 di daerah yang melaksanakan PPKM. Data tersebut kemudian dibandingkan dengan data dari daerah yang tidak melaksanakan PPKM.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan COVID-19,Dr Dewi Nur Aisyah, melaporkan kondisi di daerah memang secara umum memburuk. Namun daerah yang melaksanakan PPKM, laju kasus aktif COVID-19 bisa lebih lambat dan kasus sembuhnya menurun lebih sedikit.
"Kita coba di Bali rata-ratanya dari kabupaten kota yang melaksanakan PPKM terjadi penurunan angka kesembuhan minus 4,18 persen. Sedangkan yang tidak melaksanakan PPKM rata-rata terjadi penurunan angka kesembuhan minus 5,13 persen," kata Dewi dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB pekan lalu.
"Di Banten juga sama. Kita sebenarnya ingin tren (kesembuhan -red) naik... Tapi di sini kondisinya ternyata masih menurun, tapi penurunan yang terjadi di wilayah PPKM minus 4,42 persen sedangkan yang di non-PPKM minus 7,71," lanjutnya.
(fds/up)











































