Cara Mencegah Nyeri di Bahu Usai Divaksin Corona

ADVERTISEMENT

Cara Mencegah Nyeri di Bahu Usai Divaksin Corona

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Minggu, 07 Feb 2021 13:09 WIB
Kemenkes mencatat 132.004 orang tenaga kesehatan di Indonesia sudah disuntik virus Corona. Angka itu adalah 22 persen dari total 598.483 Nakes yang akan divaksin.
Cara mencegah nyeri bahu setelah divaksin Corona. (Foto ilustrasi: Ari Saputra)
Jakarta -

Salah satu reaksi yang timbul usai divaksin Corona adalah nyeri di area bahu. Nyeri bahu setelah suntikan vaksin adalah hal biasa, dan hampir selalu nyeri yang muncul sembuh dalam satu atau dua hari.

Banyak orang melaporkan rasa nyeri pasca-vaksinasi pada otot di bagian luar bahu akibat suntikan yang ditempatkan langsung ke jaringan otot. Saat gejala ini muncul, biasanya penanganan dengan kompres es, obat anti-inflamasi dan istirahat selama satu atau dua jam bisa membantu meredakan gejala.

Namun jika nyeri di bahu tak kunjung reda dalam dua hari, bisa jadi Anda mengalami cedera bahu pasca vaksinasi (SIRVA). Pada orang dengan kondisi tersebut, nyeri bahu bisa berlangsung lama dan melemahkan.

SIRVA didefinisikan sebagai kondisi yang terjadi akibat penyuntikan vaksin yang salah ke sendi bahu, bukan ke jaringan otot. Beberapa gejala SIRVA meliputi:

  • Nyeri bahu kronis yang parah setelah vaksinasi
  • Mobilitas sendi bahu yang terbatas.

Cara mencegah nyeri bahu usai vaksinasi

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah nyeri otot pasca vaksinasi. Berikut dikutip dari Very Well Health.

  1. Pastikan proses vaksinasi dilakukan oleh vaksinator terlatih.
  2. Kenakan pakaian lengan pendek yang mudah ditarik ke atas hingga membuka atau memperlihatkan bagian bahu.
  3. Jangan menggunakan pakaian lengan panjang yang membuat Anda harus memerosotkan bagian pakaian dan hanya memperlihatkan bagian atas bahu. Penempatan jarum yang terlalu tinggi di lengan dapat menyebabkan penyuntikan yang salah ke dalam sendi bahu.

Jika Anda mengalami nyeri yang berlangsung lebih dari beberapa hari, pastikan untuk memberi tahu dokter.

Perlu dicatat bahwa reaksi ini merupakan komplikasi yang tidak biasa dan jarang terkait dengan lokasi pemberian vaksin, bukan masalah dengan vaksin yang sebenarnya. SIRVA tidak disebabkan oleh bahan-bahan yang terkandung dalam vaksin, melainkan karena penempatan jarum yang tidak tepat saat penyuntikan.



Simak Video "Jokowi Sampaikan Puja-puji Dunia soal Keberhasilan RI Tangani Covid"
[Gambas:Video 20detik]
(kna/up)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT