.webp)
Alat deteksi GeNose yang dikembangkan UGM kini sudah beroperasional di beberapa tempat sebagai alat screening awal COVID-19. Selain di beberapa stasiun, saat ini masyarakat yang ingin tes menggunakan GeNose dapat melakukannya di beberapa rumah sakit di Yogyakarta.
"Untuk yang sudah operasional, saat ini GeNose bisa ditemui di RS Bhayangkara Yogyakarta dan RSUP dr. Sardjito," kata perwakilan Tim Pengembang GeNose UGM dr. Dian Kesumapramudya Nurputra melalui keterangan tertulis, Selasa (9/2/2021).
"Dan untuk yang akan operasional bisa dinantikan di RSA UGM, RS DKT Dr. Soetarto, RSPAU dr. S. Hardjolukito, dan RS Lapangan Khusus COVID-19 Bambanglipuro Bantul," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menyoal tarif yang dikenakan kepada tiap orang yang tes dengan GeNose, Dian menyebut tergantung dari masing-masing lokasi yang menentukannya. Mengingat pihaknya tidak menetapkan tarif khusus ketika berkerja sama dengan instansi untuk pemasangan GeNose.
"Dari KAI kemarin untuk sekali tes biayanya Rp20 ribu. Sementara yang lain kurang tahu, tetapi kisarannya paling Rp20 ribu hingga Rp50 ribu saja," ujarnya.
Lanjutnya, untuk rencana kedepan pihaknya berupaya agar GeNose ini bisa digunakan di seluruh fasilitas kesehatan di Indonesia, utamanya yang bergerak di alur penanganan COVID-19.
"Untuk memasukan GeNose di alur penanganan covid memang tidak mudah dan membutuhkan penelitian lebih lanjut serta validasi eksternal. Kini kami masih berjuang untuk hal itu," ucapnya.
Oleh karena itu, Dian berharap dukungan dari instansi berwenang serta masyarakat agar proses tersebut berjalan lancar. Semua itu agar penularan COVID-19 bisa terkendali dan kasus aktif COVID-19 terus menurun.
"Tes menggunakan GeNose itu sifatnya murah, tidak invasif, dan mudah. Maka dari itu, GeNose sangat diperlukan untuk melakukan skrining COVID-19," ucapnya.
"Dengan hal itu kita bisa mendeteksi kasus positif dengan cepat sehingga bisa melakukan penanganan, seperti isolasi lebih awal," imbuh Dian.
(kna/kna)
