Vaksin COVID-19 Merah Putih Ditarget Rampung Akhir 2021, Siap Pakai 2022

Vaksin COVID-19 Merah Putih Ditarget Rampung Akhir 2021, Siap Pakai 2022

Vidya Pinandhita - detikHealth
Rabu, 10 Feb 2021 05:20 WIB
Vaksin COVID-19 Merah Putih Ditarget Rampung Akhir 2021, Siap Pakai 2022
Iluastrasi vaksin COVID-19 (Foto: iStock)
Jakarta -

Seiring penggunaan vaksin COVID-19 impor, pemerintah kini tengah mempersiapkan vaksin COVID-19 buatan Indonesia yang dinamakan vaksin Merah Putih.

Berangkat dari prinsip bahwa Indonesia tidak bisa terus-menerus bergantung pada pengadaan vaksin impor, vaksin Merah Putih dicita-citakan bisa digunakan pada 2022.

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro sempat menyebutkan, vaksin Merah Putih ini ditargetkan sudah bisa diproduksi secara massal pada akhir 2021 dan digunakan untuk vaksinasi. Kini, beberapa kandidat vaksin Merah Putih sudah dalam tahap pengerjaan uji klinis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bibit vaksin atau seed yang dikembangkan Lembaga Biologi Molekuler ditargetkan pada Maret-April sudah bisa dikirim ke Bio Farma. Sementara vaksin yang dikembangkan Universitas Airlangga ditargetkan selesai uji klinis akhir 2021.

Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 Kemenristek/BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) Prof Dr Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D menjelaskan, hingga ini belum ada kepastian perihal besaran produksi vaksin merah putih. Sebab nantinya, tahap distribusi vaksin ini harus menyesuaikan situasi pandemi di Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Vaksin merah putih tergantung keperluan. Dari segi kapasitas produksi, 1 perusahaan saja bisa memiliki kapasitas ratusan juta. Katakanlah 500 - 700 juta bisa, sehingga orientasi ke depan tidak hanya ke dalam negeri. Tapi, ke luar negeri juga kita bisa orientasikan," terangnya dalam siaran langsung dialog "Vaksinasi Kian Meniti, Indonesia Bebas Pandemi," katanya, Selasa (9/2/2021).

Meski diproyeksikan untuk diekspor ke luar negeri, Prof Ghufron menekankan bahwa prioritas distribusi vaksin Merah Putih tetap dalam negeri. Sejauh ini, kapasitas produksi yang tinggi masih diperuntukan masyarakat Indonesia.

Seiring penggunaan vaksin Sinovac yang kini tengah diprioritaskan untuk tenaga kesehatan (nakes), produksi vaksin Merah Putih akan terus berlangsung. Pun jika pada 2022 pandemi di Indonesia telah mereda, produksi masih harus tetap diupayakan.

"(Produksi vaksin Merah Putih) masih tetap diupayakan meskipun sudah selesai pandemi di 2022. Kalau selesai," ujar Prof Ghufron.

Prof Ghufron menambahkan, vaksin Merah Putih ini diperuntukan varian virus Corona yang paling banyak menyerang di Indonesia.

"(Vaksin Merah Putih) mempertimbangkan varian yang sudah ada di Indonesia. Melihat situasi di dalam negeri," terangnya.




(up/up)

Berita Terkait