Aktris Jennifer Jill dibekuk Satnarkoba Polres Metro Jakarta Barat terkait dugaan penyalahgunaan narkoba. Disebutkan, Jennifer Jill akan menjalani pemeriksaan tes rambut di Puslabfor Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Dari hasil pemeriksaan sebelumnya, Jennifer Jill rupaya negatif mengonsumsi narkoba. Tes tersebut dilakukan melalui tes urine.
"Jadi yang sudah ditetapkan sebagai tersangka adalah saudari JJ. Hasil cek urinenya bagaimana? Betul negatif. Oleh karena itu hari ini kami melakukan pemeriksaan spesimen rambut," tegas Ronaldo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tes untuk mengetahui apakah seseorang mengonsumsi narkoba atau tidak, ada beberapa bagian tubuh yang bisa dijadikan sampel untuk tes narkoba, dikutip dari berbagai sumber.
1. Tes urine
Tes urine dalam mendetesi narkoba menjadi salah satu cara paling umum pada seseorang. Beberapa jenis narkoba yang bisa dideteksi melalui tes urine adalah heroin, ganja, kokain, dan lain-lain.
2. Tes rambut
Metode tes narkoba menggunakan rambut biasanya digunakan untuk mendeteksi pemakaian narkoba dalam jangka waktu yang relatif lebih lama, umumnya selama sampai 90 hari ke belakang. Tes rambut pun bisa mendeteksi berbagai jenis penggunaan narkoba, seperti ganja, kokain, opiat, methamphetamine, dan phencyclidine.
3. Tes sidik jari
Peneliti telah mengembangkan metode baru untuk menguji penggunaan kokain dengan tes sidik jari. Metode ini lebih cepat dan lebih akurat dibandingkan dengan metode tradisional.
"Tes sidik jari lebih cepat dibandingkan dengan tes urine atau darah bahkan tes air liur. kamu hanya meletakkan sidik jari selama beberapa detik dan hanya membutuhkan dua menit untuk menganalisis sampel sidik jari tersebut," ucap dr Melanie Bailey, penulis utama dan dosen forensik di Universitas Surrey seperti dikutip dari laman Fox News.
4. Tes keringat
Metode tes narkoba dengan megggunakan sampel keringat bergantung pada potensial (pH) atau tingkat keasaman keringat. Pada narkoba yang bersifat basa, ekskresi atau pembuangan zat-zat sisa metabolisme akan meningkat di keringat.
Meski pengambilan sampel lebih mudah karena tidak perlu melukai dan tak mudah dipalsukan, namun tes keringat memiliki beberapa kekurangan. Di antaranya, masih banyak laboratorium yang belum bisa melakukan tes ini dan tes keringat tidak bisa dilakukan pada kulit yang terluka ataupun banyak rambut.
5. Tes darah
Dalam mendeteksi narkoba dalam darah, umumnya darah yang diambil dari pembuluh darah vena di bagian lengan dengan menggunakan jarum. Namun, sayangnya konsentrasi narkoba di dalam darah tidak sebanyak di urine.
Meski demikian, uji narkoba dengan tes darah ini juga ada kelebihannya. Salah satunya adalah sampel darah tidak mudah untuk dipalsukan. Selain itu, jangka waktu pemakaian narkoba terakhir juga bisa diperkirakan melalui tes darah.
6. Tes air liur
Tak hanya tes darah, tes air liur juga bisa dilakukan untuk mengetahui seseorang mengonsumsi narkoba atau tidak. Alat yang digunakan pun berupa rapid saliva test. Saliva adalah cairan di rongga mulut yang terdiri dari sekresi kelenjar ludah besar (mayor) dan kecil (minor).
Namun, tes air liur ini hanya bisa dilakukan untuk mereka yang baru mengonsumsi narkoba. Biasanya sampel diambil 10 menit setelah pemakaian narkoba.
(ayd/up)











































